KeutamaanBerbakti Kepada Orang Tua Dan Dosa Mendurhakai Keduanya. Berbakti Kepada Orang Tua Adalah Sebaik Baiknya Pintu Surga Fuady. Mari Belajar Islam Hadits Ke 02 Besarnya Kedudukan Seorang Ibu. Seni Berbakti Kepada Orang Tua Artikel Radio Mutiara Qur An. Keutamaan Berbakti Kepada Orang Tua Pahalanya 2 Bahwa Ridha
Di dalam ajaran Islam, seorang anak diajarkan tentang cara berbakti kepada orang tua. Hal tersebut seringkali disebut sebagai birrul walidain. Berbakti kepada orang tua di dalam agama Islam merupakan bagian dari etika Islam yang menunjukkan sikap birrul walidain. Wajib hukumnya bagi seorang anak untuk berbakti kepada orang tua. Walaupun seandainya kedua orang tuanya sudah meninggal dunia atau bahkan kedua orang tuanya berbeda keyakinan dengan anaknya. Bagi orang-orang Islam, berbakti kepada orang tua bukan hanya sekedar untuk memenuhi tuntunan norma dan etika. Akan tetapi sebagai salah satu cara untuk menaati perintah Allah SWT. Sekarang ini, banyak fenomena tentang seorang anak yang bersikap kasar kepada orang tuanya. Bahkan seringkali anak-anak zaman sekarang membantah orang tuanya sendiri. Di dalam surat Luqman ayat 14, Allah SWT Berfirman “Dan kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah pada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” Bahkan Nabi Muhammad SAW sendiri pernah bersabda bahwa berbakti kepada kedua orang tua adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan dan dicintai oleh Allah SWT. Berikut ini adalah 10 cara berbakti kepada orang tua yang bisa kita lakukan dan terapkan di kehidupan sehari-hari. 1. Bertutur Kata Lembut Kepada Orang Tua2. Membantu Menyelesaikan Pekerjaan Rumah3. Patuh Terhadap Perintah Orang Tua4. Selalu Bersikap Sopan Kepada Orang Tua5. Selalu Sabar dan Tahan Amarah6. Memberikan Hadiah Kepada Orang Tua7. Tidak Pernah Menyia-nyiakan Kerja Keras Orang Tua8. Merawat Orang Tua9. Selalu Memprioritaskan Orang Tua10. Menghormati Pilihan Orang TuaCara Berbakti Kepada Orang Tua yang Sudah Meninggal1. Selalu Mendoakan serta Memohon Ampunan2. Menjalin Silaturahmi dengan Kerabat Orang Tua3. Sedekah Atas Nama Orang Tua4. Menyebarkan Ilmu yang Bermanfaat5. Melunasi utang kedua orangtua6. Menjaga Nama Baik Orangtua 1. Bertutur Kata Lembut Kepada Orang Tua Janganlah sesekali kita menggunakan nada tinggi saat berbicara kepada orang tua. Jagalah tutur kata kita saat berbicara kepada orang tua supaya mereka tidak merasa sakit hati atau tersinggung. Hindari kata-kata dan ucapan yang bernada tinggi. Terlebih kata-kata yang tergolong kasar. Bayangkan saja, jika kepada bos atau pimpinan saja kita selalu berusahan sopan meski kadang terkesan basa-basi. Seharusnya kita juga dapat bertutur kata lembut dan sopan kepada orang tua. Terkadang kita menemui anak-anak yang selalu berkata kasar kepada orang tua mereka dengan cara berteriak atau menggunakan kata-kata yang tidak pantas. 2. Membantu Menyelesaikan Pekerjaan Rumah Sebagai seorang anak yang ingin berbakti kepada orang tua, kita bisa memulainya dengan cara membantu mereka dalam menyelesaikan pekerjaan rumah. Banyak dari kita yang tidak sadar bahwa ada banyak aktivitas orang tua. Terutama pekerjaan rumah yang dikerjakan oleh ibu, dimana sebenarnya hal tersebut sangat melelahkan. Tapi karena Ibu selalu bertanggung jawab atas pekerjaan yang ada di rumah, perkata rutinitas yang mereka lakukan sehari-hari tidak menjadikan mereka berkeluh kesah. Oleh karena itu, tidak ada salahnya kita sebagai seorang anak membantu untuk meringankan beban orang tua. Seperti membantu ibu mencuci piring, mengepel lantai, mencuci baju, menyapu halaman, membersihkan ruangan rumah, dan lain sebagainya. Walaupun hal tersebut mungkin tidak kita lakuka secara rutin setiap hari, tapi percayalah bantuan kecil yang kita lakukan akan tetap berarti untuk mereka. 3. Patuh Terhadap Perintah Orang Tua Apabila orang tua kita meminta bantuan kepada kita, dimana hal tersebut bisa kita lakukan, maka jangan sampai kita menunda atau bahkan menolaknya jika kita memang tidak ada hal lain yang mendesak. Bayangkan saja, orang tua kita sudah melayani kita anak-anaknya sejak bayi tanpa pernah mengeluh dan penuh dengan kesabaran dan juga kasih sayang. Jadi sangat tidak pantas jika kita selalu menolak perintah orang tua atau bahkan malas-malasan dalam melakukan perintah mereka. 4. Selalu Bersikap Sopan Kepada Orang Tua Tidak hanya soal ucapan saja yang wajib kita jaga kelembutan serta kesantunannya. Akan tetapi, kita juga harus menjaga sikap kita terhadap orang tua. Usahakan untuk selalu bersikap sopan dan santun kepada mereka. Misalnya saja, mengucapkan salam ketika masuk rumah atau keluar rumah. Selain itu, ada hal penting lain yang harus kita jaga, yaitu jangan bersikap kurang ajar kepada orang tua walaupun kita sedang dalam keadaan marah atau kecewa. 5. Selalu Sabar dan Tahan Amarah Umumnya, semakin bertambah usia orang tua kita, maka akan semakin rewel sikap yang mereka tunjukkan. Ada istilah bahwa semakin tua seseorang maka mereka akan kembali bersikap layaknya anak kecil. Terkadang hal tersebut juga dipicu karena kondisi kesehatan yang sudah tidak prima. Kadang-kadang semakin bertambahnya usia orang tua dan renta, mereka justru akan semakin mudah marah dan sensitif. Jika sudah mengalami keadaan yang seperti itu, maka kita sebagai seorang anak harus berusaha untuk tetap menahan diri dengan cara bersabar. Perlu kita pahami lagi bahwa surga itu adalah tempat bagi orang-orang yang dapat menahan amarah mereka. Bayangkan saja, berapa banyak sabar yang telah orang tua gunakan dalam merawat kita dari kecil hingga besar. Sabar dalam menghadapi kenakalan kita, sabar dengan sikap labil kita, dan sabar untuk selalu menasehati kita. 6. Memberikan Hadiah Kepada Orang Tua Untuk memberikan sedikit apresiasi atau sedikit kebahagiaan kepada orang tua, kita bisa melakukannya dengan memberi hadiah pada mereka. Hadiah yang kita berikan tidak harus suatu barang yang mahal, yang penting bisa membahagiakan meraka. Sebenarnya, orang tua tidak berharap untuk diberi apapun dari anaknya. Mereka hanya berharap bahwa anak-anaknya bisa hidup dengan layak, nyaman, dan berkecukupan. Itu saja sudah membuat mereka bahagia dan tersenyum bangga. Apalagi jika kita beri hadiah, pasti mereka akan sangat merasa bahagia. Seperti yang selalu diajarkan oleh Agama Islam. Bahwa membuat orang tua bahagia adalah salah satu cara untuk medapatkan pahala yang tiada henti. 7. Tidak Pernah Menyia-nyiakan Kerja Keras Orang Tua Di zaman yang sudah serba modern ini, banyak kita dapati anak-anak yang tidak bisa menghargai perjuangan serta kerja keras orang tua mereka dalam memberi nafkah anaknya, menyekolahkan anak-anaknya, dan hal-hal lain yang sebenarnya itu adalah perjuangan mereka dalam membuat anaknya menjadi lebih baik lagi. Salah satu contoh yang perlu kita terapkan untuk menghargai perjuangan mereka adalah dengan belajar dengan giat, belajar dengan sungguh-sungguh, selalu bersikap baik, dan selalu menghargai perjuangan orang tua. 8. Merawat Orang Tua Seperti yang kita ketahui bahwa setiap orang tua pasti akan merawat anak-anaknya dari kecil hingga dewasa. Mereka akan merawat anaknya dengan penuh ketelatenan dan juga kesabaran. Ketika anaknya sakit, orang tua selalu siap untuk menjaga dan merawatnya tanpa pamrih. Apakah Grameds ingat bagaimana ibu memandingan kita, mengganti baju kita, dan lainnya. Tapi sangat miris bahwa sekarang ini, banyak anak yang menitipkan orang tua mereka di panti jompo. Sebab, mereka lebih memilih untuk menghabiskan waktu mereka untuk hal-hal yang bersifat duniawi. Jadi, salah satu cara berbakti kepada orang tua yaitu dengan merawat mereka yang sudah renta dengan sabar dan ikhlas. 9. Selalu Memprioritaskan Orang Tua Di dalam segala kesempatan, usahaan untuk selalu memprioritaskan orang tua dan selalu bersikap baik kepada mereka. Sepeti yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAWA, bahwa kita harus senantiasa berbuat baik kepada orang tua. Sebab, surga berada di bawah telapak kakinya. 10. Menghormati Pilihan Orang Tua Sebagai seorang anak, tentu kita akan berselisih ataupun beda pendapat dengan orang tua. Terkadang orang tua mempunyai pilihannya sendiri. Tak jarang mereka juga memiliki opini atau pendapat mereka sendiri. Jadi, apapun keputusan yang mereka plih, sebagai seorang anak kita harus tetap menghormatinya. Cara Berbakti Kepada Orang Tua yang Sudah Meninggal Pastinya ada diantara kita yang mungkin sudah tidak memiliki orang tua karena mereka sudah berpulang ke pangkuan Ilahi terlebih dahulu. Sehingga membuat kita bertanya-tanya, apakah sebagai seorang anak, kita masih bisa berbakti kepada orang tua saat mereka sudah tiada? Akan tetapi, Grameds tidak perlu khawatir lagi, sebab masih ada banyak sekali cara yang bisa kita lakukan sebagai bentuk bakti anak kepada orang tua maupun amalan untuk orang tua kita yang sudah meninggal dunia. Hal tersebut bahkan sudah dibahas di dalam Al Quran dab berbagai hadist yaitu tentang apa saja yang dapat kita lakukan untuk berbakti kepada kedua orang tua yang sudah meninggal. Berikut adalah penjelasan lengkapnya. 1. Selalu Mendoakan serta Memohon Ampunan Ya Rasulullah, apakah masih ada cara ang bisa aku lakukan untuk berbakti kepada kedua orang tuaku yang telah tiada?” Kemudian Nabi Muhammad SAW menjawabnya, “Iya, akan selalu ada bentuk dan cara kita untuk berbakti kepada orang tua. Cara tersebut yaitu dengan selalu mendoakan mereka, meminta ampunan untuk kedua orang tua, memenuhi janji yang sudah mereka bicarakan sebelum meninggal, serta menjalin hubungan kekerabatan yang baik dengan keluarga dari kedua orang tua yang sebelumnya tidak pernah terjalin dan muliakan teman terdekat kedua orang tua kita.” HR Abu Daud No. 5142. Dari hadist tersebut, terlihat jelas bahwa walaupun keduanya sudah meninggal dunia, namun kita tetap bisa berbakti melalui doa dan juga meminta ampunan untuk keduanya. Hal tersebut dapat menjadi salah satu cara kita untuk berbakti kepada mereka. 2. Menjalin Silaturahmi dengan Kerabat Orang Tua “Sesungguhnya, sebaik-baiknya cara berbakti kepada orang tua adalah dengan menyambung silaturahmi dengan kerabata dan keluarga dari ayah kita.” HR. Muslim No. 2552. Dari hadist tersebut bisa kita simpulkan bahwa dengan menjalin silaturahmi dengan kerabat, teman-teman dekat, dan juga keluarga dari orang tua adalah salah satu bentuk bakti pada keduanya. Cara tersebut harus selalu kita lakukan dan niatkan untuk berbakti kepada keduanya. Sehingga orang tua kita juga akan memperleh pahala dari kebaikan yang sudah kita lakukan. 3. Sedekah Atas Nama Orang Tua Bersedekah adalah salah satu amalan yang bermanfaat sebagai tabungan kelak di akhirat nanti. Tak hanya itu saja, sebagai manusia, kita sudah sepantasnya untuk saling membantu dan juga memberi kepada satu sama lain. Meski orang tua kita sudah tidak ada, sebaiknya sebagai seorang anak kita harus tetap bersedekah atas nama keduanya. Dengan melakukan sedekah kepada orang lain, maka pasti akan membuat mereka yang menerima dan kita pribadi lebih merasa bahagia. Selain itu, sedekah juga bisa memupuk kebaikan dan juga pahala di masa depan. Percaya atau tidak, dengan bersedekah, rezeki kita akan terasa lebih lancar dan selalu ada. Bahkan sedekah juga bisa menjadi sebuah bentuk rasa syukur kita kepada yang Maha Kuasa. 4. Menyebarkan Ilmu yang Bermanfaat Berbakti kepada kedua orang tua yang sudah meninggal dunia bisa kita lakukan dengan cara membagikan ilmu yang kita miliki kepada orang lain. Sehingga ilmu tersebut dapat bermanfaat bagi mereka. Jadi kita bisa berbagi ilmu dengan orang lain dengan cara mengajarkan kebaikan, bagaimana cara bersikap baik, dan juga mengaji. Hal tersebut adalah salah satu bentuk atau cara berbakti kepada orang tua yang bisa Grameds lakukan. Ilmu yang sudah kita berikan kepada orang lain akan terus memberikan pahala yang selalu mengalir untuk orang yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Dengan berbagi ilmu yang bermanfaat juga akan membuat orang-orang yang menerimanya bisa menyerap ilmu tersebut dan mengamalkannya di kehidupan sehari-hari mereka. Dengan begitu, kita sendiri pun bisa menjadi seseorang yang lebih bermanfaat dengan mengajari ilmu yang baik kepada orang-orang sekitar. 5. Melunasi utang kedua orangtua Apakah Grameds mendengar bahwa hutang akan dibawa sampai meninggal? Oleh sebab itu, segera lunasi hutang-hutang yang dimiliki oleh orang tua kita semasa hidupnya. Hal tersebut bisa menjadi salah satu cara kita untuk berbakti kepada mereka dan membantu mereka agar memperoleh kelapangan kubur dan ampunan dari Allah SWT. Orang tua yang masih memiliki hutang kemudian meninggal, maka hutang tersebut akan dilimpahkan kepada anak-anaknya. Dengan adanya hutang tersebut, katanya jalan yang akan mereka lalui semakin sulit dan terhambat. Oleh karena itu, kita sebagai seorang anak harus segera melunasi hutang mereka supaya jalan yang akan mereka lalui menjadi lebih mudah dan lapang. 6. Menjaga Nama Baik Orangtua Salah satu cara yang paling mudah untuk berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal adalah dengan menjaga nama baik keduanya. Hal tersebut juga menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan oleh seroang anak untuk menjaga citra kedua orang tuanya. Cara untuk menjaga nama baik orang tua yaitu dengan tidak membuka aib mereka di depan orang-orang dan tidak menjelek-jelekkan orang tua kita pada orang lain. Selain itu, jangan sampai membuat suatu hal yang bisa menimbulkan fitnah pada orang tua yang sudah meninggal dunia. Itulah beberapa cara berbakti kepada orangtua yang wajib dilakukan oleh seorang anak. Semoga informasi kali ini bisa bermanfaat dan dapat membantu siapapun untuk selalu berusaha berbakti kepada kedua orang tuanya. Terlebih yang masih memiliki orang tua, jangan sampai kita menyesal dikemudian hari karena terlambat untuk memberikan yang terbaik bagi mereka. Untuk Grameds yang sudah tidak memiliki orang tua, tenang saja. Kita masih bisa berbakti kepada keduanya dengan cara-cara diatas. ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Bahkandi dalam Al-Qur'an dan hadits, tidak sedikit pula yang menganjurkan manusia untuk berbakti kepada orangtua, terutama ibu. Bahkan pepatah mengatakan, Surga di bawah telapak kaki ibu. Aku mulai menyadari betapa besarnya jasa dan kasih sayang seorang ibu, semenjak aku berusia 10 tahun, tepatnya kelas 3 SD. Sofyan – Cara Berbakti Kepada Orang Tua Cara Berbakti Kepada Orang Tua Harta yang paling berharga bagi seseorang adalah ibu dan ayah. Keduanya tidak dapat digantikan dengan apapun. Tapi, anehnya sangat banyak anak yang bertindak tidak sopan dan tidak menyayangi kedua orang tuanya. Dalam Islam, sosok orang tua begitu penting. Bahkan, untuk mendapatkan ridha Allah haruslah mendapatkan ridha orang tua. Ayat tentang berbakti kepada orang tua Ayat tentang berbakti kepada orang tuaHadits tentang berbakti kepada orang tuaHikmah berbakti kepada orang tuaAdab terhadap Orang TuaCara Berbakti Kepada Orang TuaTunduk dan Patuh. Tidak berkata kasar. Berbuat baik. Membahagiakan Orang tuaTidak bersikap durhakaSopan di Depan Orang tuaMendoakan Orang tuaCara berbakti kepada orang tua yang sudah MeninggalKeutamaan Berbakti Kepada Orang Tua وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ”Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya” 23 Hadits tentang berbakti kepada orang tua مَن أحبَّ أن يُبْسَط له في رزقه، وأن يُنسأ له في أثره فليصل رحمه “Siapa yang suka untuk dipanjangkan umur dan ditambahkan rizki, maka berbaktilah pada orang tua dan sambunglah tali silaturahmi dengan kerabat” HR. Ahmad Hikmah berbakti kepada orang tua Ada beberapa hal yang ditegaskan pada ayat diatas, yaitu Agar manusia tidak menyembah atau beribadah kepada Tuhan selain Allah Swt. Termasuk larangan mempercayai ada kekuatan lain yang mempengaruhi dan menguasai jiwa dan raga selain yang datang dari Allah. Agar manusia berbuat baik kepada ibu dan bapak Perintah berbuat baik kepada orang tua disampaikan oleh Allah bersamaan atau sesudah perintah beribadah hanya kepada Allah. Hal ini tentu mengandung maksud agar manusia mengerti dan menyadari bahwa betapa pentingnya berbuat baik terhadap orang tua. Nikmat yang diterima manusia paling banyak datangnya dari Allah Swt, kemudian nikmat yang diterima dari orang tua. Oleh karena itu, kewajiban anak adalah berterima kasih kepada orang tua. Bentuk terima kasih tersebut adalah dengan cara berbakti kepada kedua orang tua. Adab terhadap Orang Tua Berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban bagi setiap anak, betapa mulianya perintah berbakti ini sehingga Allah mensejajarkan dengan perintah bersyukur kepada Allah وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu,” 14 Ada beberapa sebab mengapa Allah Swt. memerintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya, yaitu Orang tua telah berkorban demi anaknya, tanpa memperdulikan apa balasan yang akan diterimanya. Seorang ibu dengan sepenuh daya upaya telah memberikan kasih sayang tanpa menginginkan balas budi dari anaknya. Kasih sayang orang tua tiada taranya, karena beliau tidak mengenal lelah dan bersusah payah memperhatikan anak-anaknya supaya menjadi anak yang bahagia. Anak adalah belahan jiwa ibu bapak, terutama ibu. Biasanya tidak akan makan sebelum anaknya makan, ibu tidak akan tidur sebelum anak-anaknya tidur, dan jika anak sakit maka ibu yang paling susah sehingga tidak bisa tidur dan tidak enak makan. Cara Berbakti Kepada Orang Tua Berikut dipaparkan prinsip- prinsip dasar berbakti kepada kedua orang tua. Tunduk dan Patuh. Apabila keduanya berada dalam kekafiran belum beragama Islam dan keduanya memerintahkan untuk keluar dari agama Islam, atau memerintahkan sesuatu perbuatan syirik, kita wajib tidak mengikuti keduanya. Tetapi penolakan itu harus dengan cara halus, agar tidak menyakiti keduanya. وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ * وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ۚ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ “Dan Kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” QS. Luqman [13] 14-15 Tidak berkata kasar. Membentak, misalnya berkata “hus / ah” dan kata-kata sejenisnya termasuk ungkapan yang tidak baik. Berbuat baik. Apabila orang tua atau salah satunya mencapai usia lanjut kita harus berbuat baik kepadanya, sebagaimana orang tua merawat kita pada saat kita masih kecil. Allah berfirman وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil” QS. al-Isra’ [17] 24 Membahagiakan Orang tua Berusaha menyenangkan orang tua dan menghindari hal-hal yang menyusahkan hati kedua orang tua selama tidak bertentangan dengan kewajiban kepada Allah dan rasul- Nya. رِضَا اللَّهِ فِي رِضَا الْوَالِدَيْنِ، وسَخَطُ اللَّهِ فِي سَخَطِ الْوَالِدَيْنِ “Keridhoan Allah dalam keridhoan kedua orang tua dan kemurkaan Allah dalam kemurkaan kedua orang tua.” HR. Tirmidzi Tidak bersikap durhaka Kita dilarang durhaka kepada kedua orang ibu bapak, karena termasuk dosa besar. Rasul bersabda “Ingatlah, maukah aku kabarkan kepadamu tentang dosa besar yang paling besar itu ada 3 macam? Para sahabat menjawab”Baik ya Rasulullah” Bersabdalah Nabi Syirik kepada Allah, Durhaka kepada orang tua, dan Menjadi saksi palsu.” HR. Bukhari Sopan di Depan Orang tua Bersikap santun, berjalanlah di belakang orang tua, kecuali dalam hal tertentu, dengarkanlah pembicaraannya dan jangan menyela pembicaraannya. Mendoakan Orang tua Senantiasa mendoakan, baik kepada orang tua yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dengan doa sebagai berikut اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِىْ ذُنُوْبِىْ وَلِوَالِدَىَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِىْ صَغِيْرًا “Ya Allah Tuhanku, ampunilah segala dosaku, dan dosa kedua orang tuaku, kasihanilah dan sayangilah mereka sebagaimana mereka mendidik/ merawatku di waktu kecil.” Cara berbakti kepada orang tua yang sudah Meninggal Jika orang tua kita sudah wafat, maka kewajiban kita adalah sebagai berikut. Meneruskan perjuangannyaSenantiasa menjalin hubungan baik dengan orang-orang yang pernah menjadi teman karib orang tua kitaMemandikan, mengkafani, menshalati dan menguburnyaMemohonkan ampun untuk mereka dan senantiasa mendoakannyaMelaksanakan wasiatnya yang baik jika berwarisMelunasi tanggungan/ hutang-hutangnya jika punya hutang Keutamaan Berbakti Kepada Orang Tua Berbakti kepada kedua orang tua merupakan kewajiban bagi setiap orang. Barang siapa ikhlas berbakti kepada kedua orang tua, maka Allah menjanjikan pahala yang luar biasa seperti berikut. Dibukakan dua pintu surga. Tidak ada seorang mukmin yang mempunyai dua orang tua, dimana pada waktu pagi ia berbuat baik kepadanya, melainkan Allah membukakan dua pintu surga kepadanya. Lebih utama dari pada berjihad di jalan AllahRida Allah ada di dalam ridho orang tua. Murka Alah ada di dalam murka orang tua. Barang siapa yang bersyukur kepada Allah tetapi ia tidak bersyukur pada orang tua, maka syukurnya tidak diterima. Dimudahkan rejekinya. Dan barang siapa meninggalkan doa kepada orang tua, maka disempitkan rejekinya Dimudahkan segala urusannya baik urusan dunia maupun akhirat Demikian saja artikel kami tentang Cara Berbakti Kepada Orang Tua. Semoga bermanfaat dan Terima Kasih. Simak video Buya Yahya tentang cara berbakti kepda orang tua di bawah ini
MenurutBahasa Indonesia, arti bakti adalah pernyataan tunduk dan hormat. Islam mengajarkan bahwa seorang anak harus berbakti atau berbuat baik kepada orang tuanya. Wahbah az-Zuhaili (2021: 165) dalam buku "Tafsir al-Munir Jilid 1" menyebutkan bahwa dalam ajaran Islam, berbuat baik kepada kedua orang tua disebutkan setelah hak Allah sebab
Jadi anak yang semakin baik, yuk! ilustrasi orang tua tersenyum bahagia Le Berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban kita sebagai anak. Perbuatan baik satu ini sudah seharusnya dilakukan, karena orang tua telah banyak berkorban. Berbakti kepada orang tua pun tidak harus melalui hadiah mewah dan uang melimpah. Namun, bisa dilakukan dengan hal-hal kecil yang menyentuh seperti membelikan makanan favorit atau membantu pekerjaan Allah SWT telah memerintahkan kita untuk berbakti kepada orang tua, langsung lewat firman-Nya di dalam Al-Quran. Nah, berikut beberapa ayat dalam Al-Quran tentang berbakti kepada orang Surat Al-Baqarah ayat 83ilustrasi Al-Qur'an Darmel وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ لَا تَعْبُدُوْنَ اِلَّا اللّٰهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَقُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَّاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۗ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْكُمْ وَاَنْتُمْ مُّعْرِضُوْنَ Wa iż akhażnā mīṡāqa banī isrā`īla lā ta'budụna illallāha wa bil-wālidaini iḥsānaw wa żil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīni wa qụlụ lin-nāsi ḥusnaw wa aqīmuṣ-ṣalāta wa ātuz-zakāh, ṡumma tawallaitum illā qalīlam mingkum wa antum mu'riḍụn. Artinya Dan ingatlah ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertuturkatalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat.” Tetapi kemudian kamu berpaling mengingkari, kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu masih menjadi pembangkang. Dalam surat Al Baqarah ayat 83 dijelaskan tentang penekanan Allah SWT terhadap kewajiban seorang anak kepada orang tuanya, yaitu untuk terus berbuat baik dan berbakti kepada ibu dan bapaknya. Menelepon sebentar pun sudah bikin hati orang tua hangat. Pekerjaan menumpuk di kantor tidak boleh menjadi alasan untuk melewatkan obrolan kecil via telepon jika kamu belum bisa mengunjungi orang tua secara Surat Al-Baqarah ayat 215ilustrasi Al-Qur'an Firdaus يَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ۗ قُلْ مَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ Yas`alụnaka māżā yunfiqụn, qul mā anfaqtum ming kairin fa lil-wālidaini wal-aqrabīna wal-yatāmā wal-masākīni wabnis-sabīl, wa mā taf'alụ min khairin fa innallāha bihī 'alīm. Artinya Mereka bertanya kepadamu Muhammad tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, “Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin dan orang yang dalam perjalanan.” Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui. Melalui ayat ini dijelaskan, bagi kamu yang sudah memiliki pendapatan cukup untuk menghidupi kebutuhanmu, maka alangkah baiknya juga disisihkan untuk orang tua. Hal tersebut termasuk amal ibadah infak yang tidak akan membuatmu Surat Al-Isra' ayat 23ilustrasi wanita membaca Al-Qur'an وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا Wa qaḍā rabbuka allā ta'budū illā iyyāhu wa bil-wālidaini iḥsānā, immā yabluganna 'indakal-kibara aḥaduhumā au kilāhumā fa lā taqul lahumā uffiw wa lā tan-har-humā wa qul lahumā qaulang karīmā. Artinya Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Melalui surat Al-Isra' ayat 23, Allah SWT menegaskan tentang perintahnya seorang anak wajib unutk berbuat baik kepada orang tuanya. Terlebih jika orang tua sudah lanjut usia, janganlah sekali-kali berbuat kasar dan melontarkan kata-kata yang tidak berkenan di hati mereka. Baca Juga 5 Tanggung Jawab Orangtua saat Memiliki Anak, Wajib Dipenuhi! 4. Surat Luqman ayat 14ilustrasi Al-Qur'an Aldaws وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ Wa waṣṣainal-insāna biwālidaīh, ḥamalat-hu ummuhụ wahnan 'alā wahniw wa fiṣāluhụ fī 'āmaini anisykur lī wa liwālidaīk, ilayyal-maṣīr. Artinya Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu. Dalam surat Luqman ayat 14 dijelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan agar seorang anak berbakti kepada orang tuanya. Karena tanggung jawab seorang ibu yang sangat berat, yaitu mulai dari mengandung hingga menyusui anaknya hingga berusia 2 Surat An-Nisa ayat 36Ilustrasi Al-Qur'an tayebmezahdia وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ Wa'budullāha wa lā tusyrikụ bihī syai`aw wa bil-wālidaini iḥsānaw wa biżil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīni wal-jāri żil-qurbā wal-jāril-junubi waṣ-ṣāḥibi bil-jambi wabnis-sabīli wa mā malakat aimānukum, innallāha lā yuḥibbu mang kāna mukhtālan fakhụrā. Artinya Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri. Dalam surat An-Nisa ayat 36 ini dijelaskan tentang perintah Allah SWT agar seorang anak melakukan perbuatan baik kepada kedua orang tuanya pula. Karena Allah SWT tidak menyukai manusia yang sombong dan membanggakan dirinya Surat Al-An'am ayat 151ilustrasi bacaan doa dari Al-Qur'an قُلْ تَعَالَوْا اَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ اَلَّا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًاۚ وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَوْلَادَكُمْ مِّنْ اِمْلَاقٍۗ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَاِيَّاهُمْ ۚوَلَا تَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَۚ وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَقِّۗ ذٰلِكُمْ وَصّٰىكُمْ بِهٖ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ Qul ta'ālau atlu mā ḥarrama rabbukum 'alaikum allā tusyrikụ bihī syai`aw wa bil-wālidaini iḥsānā, wa lā taqtulū aulādakum min imlāq, naḥnu narzuqukum wa iyyāhum, wa lā taqrabul-fawāḥisya mā ẓahara min-hā wa mā baṭan, wa lā taqtulun-nafsallatī ḥarramallāhu illā bil-ḥaqq, żālikum waṣṣākum bihī la'allakum ta'qilụn. Artinya Katakanlah Muhammad, “Marilah aku bacakan apa yang diharamkan Tuhan kepadamu. Jangan mempersekutukan-Nya dengan apa pun, berbuat baik kepada ibu bapak, janganlah membunuh anak-anakmu karena miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; janganlah kamu mendekati perbuatan yang keji, baik yang terlihat ataupun yang tersembunyi, janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu mengerti. Pada surat Al-An'am ayat 151 pun Allah SWT kembali memerintahkan kepada kita untuk berbuat baik kepada orang tua. Apa bila kita berbakti kepada mereka dengan niat ibadah, niscaya Allah SWT pun akan mendatangkan rezeki yang mencukupi kebutuhan hidup beberapa ayat Al-Quran tentang berbakti kepada orang tua. Perintah satu ini sangat jelas dari Allah SWT. Bahkan Rasullah SAW menjelaskan bahwa berbakti kepada orang tua sama seperti jihad, serta merupakan amalan yang tidak pernah putus. Baca Juga 5 Alasan Pentingnya Restu Orangtua, Izin Dulu lalu Menikah! Berita Terkini Lainnya
\n \n \n \n karangan berbakti kepada orang tua
Perandan Tantangan Pemuda di Era Generasi Milenial. Laporan Dini Shanti Purwono, SH, LL.M. Minggu, 31 Desember 2017 - 00:13 WIB. Kata "pemuda" seringkali di-identik-kan dengan kelompok anak muda yang masih "bau kencur" alias belum berpengalaman, belum matang dalam berpikir dan belum stabil secara emosi. Dan karenanya secara umum orang Ilustrasi berbakti kepada orang tua. Foto FreepikAda banyak alasan mengapa kita harus berbakti kepada orang tua. Alasan yang paling utama karena itu adalah perintah Allah dan Rasul-Nya. Terdapat banyak dalil dalam Alquran dan hadits yang menganjurkan amalan Islam, perintah berbakti kepada orang tua menempati urutan kedua setelah berbakti kepada Allah. Perkara tersebut dijelaskan dalam surat Al-Isra ayat 23 yang artinya“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.”Amalan ini ditempatkan di urutan kedua karena kedudukan orang tua dalam Islam sangat penting dan agung. Hal ini juga menandakan bahwa berbakti kepada orang tua tersebut merupakan ibadah yang mulia di sisi Allah buku Berbakti Kepada Orang tua oleh Muhammad Al Fahham, dalam sebuah hadits riwayat Al Baihaqi menyebutkan, “Ridho Allah terletak pada ridho orang tua, dan murka Allah terletak pada murka orang tua.” Dengan demikian, kita sebagai anak tidak sepantasnya durhaka kepada orang tua. Selain dosa besar, perbuatan tersebut bisa menjauhkan diri dari ridho Allah berbakti kepada orang tua. Foto Freepik. Alasan mengapa kita harus berbakti kepada orang tua selanjutnya yaitu karena mereka sudah membesarkan dan mendidik kita dari kecil hingga dewasa. Ibu mengandung, merawat, dan mendidik buah hatinya dengan penuh kesabaran. Sementara ayah selalu semangat bekerja untuk memenuhi segala kebutuhan tanpa kenal lelah. Keduanya telah memberikan pengorbanan yang besar dalam menjalankan tugasnya sebagai orang tua. Jadi, berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap bahkan menjanjikan pahala yang besar bagi mereka yang melakukannya. Berbakti kepada orang tua sebanding dengan pahala jihad di jalan dari buku Tuntunan dan Kisah-Kisah Teladan Berbakti kepada Orang Tua karangan Aiman Mahmud, hal tersebut dijelaskan dalam hadits dari Ibnu Mas’ud berikut“Aku bertanya kepada Rasulullah, Amalan apa yang paling disukai oleh Allah?’ Beliau menjawab, Sholat pada waktunya.’ Kemudian aku bertanya lagi, Apa lagi ya Rasulullah?’ Rasulullah menjawab, berbakti kepada kedua orang tua.’ Aku bertanya lagi, Kemudian apa ya Rasulullah?’ Beliau menjawab, Jihad di jalan Alllah.” HR. Shahih Bukhari mendapat keutamaan tersebut, berikut cara berbakti kepada kedua orang tua yang bisa dilakukan setiap Muslim. Cara Berbakti kepada Kedua Orang TuaIlustrasi keluarga. Foto Freepik. Dikutip dari buku Pasti Bisa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMP/MTs Kelas IX oleh Tim Ganesha Operation, berikut cara berbakti kepada orang tua. Baik kepada yang masih hidup maupun mereka yang telah meninggal dunia Cara berbakti kepada kedua orang tua yang masih hidupMendengarkan nasihat mereka dengan baik. Menaati semua nasihatnya dan tidak menyanggah perintahnya selama tidak bertentangan dengan perintah Allah dan kepada orang tua dengan lemah lembut dan tutur kata yang diri di hadapan orang tua dengan penuh kasih dan meringankan pekerjaan mereka sesuai dengan kedua orang tua sudah lanjut usia, harus merawat dan memperhatikan segala kebutuhan keduanya dengan mendoakan mereka dalam setiap doa-doa berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal Mendoakan dan meminta ampunan kepada Allah untuk kedua orang wasiat, membayar utang, dan menyambung tali silaturahmi dengan teman dan kerabat kedua orang tua. BerbaktiKepada Orang tua yang Sudah Meninggal, Mungkinkah? Mutiara Iman. By Karmita Paramita Fadesty On Des 25, 2017. 0. Share
Jakarta - Setiap orang tua tentu akan memberikan segala yang terbaik bagi anaknya. Sudah sepantasnya sebagai anak haruslah berbakti kepada orang tua. Bahkan dalam ajaran Islam, berbakti kepada orang tua hukumnya terhadap kedua orang tua dalam Islam sering disebut birrul walidain dan hal ini sifatnya wajib. Setiap anak diwajibkan berbakti kepada kedua sudah mengandung selama sembilan bulan, kemudian menyusui dan merawatnya hingga besar. Sementara ayah akan mengupayakan segala hal terbaik untuk anak-anaknya. Tak ada alasan apapun yang membolehkan anak melawan orang dari UII 16/6 dalam ajaran Islam sangat memperhatikan hubungan antara anak dan orang tua. Anjuran untuk berbakti dan berbuat baik kepada orang tua bahkan tercatat dalam beberapa ayat Al Qur' ini ditegaskan dalam firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Luqman ayat 15 yang berbunyiوَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُArtinya "Dan Kami perintahkan kepada manusia berbuat baik terhadap kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah, bahkan menyusukan pula selama kurang lebih 2 tahun. Maka dari itu bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku sajalah tempat kamu kembali". Luqman [31] 15Selagi kedua orangtuanya masih hidup, ada beberapa kewajiban yang bisa dilakukan sang anak. Satu kewajiban utama adalah menaati semua perintahnya. Dengan catatan perintah tersebut tidak bertentangan dengan perintah Allah mentaati kedua orangtua adalah wajib atas setiap muslim dan haram hukumnya mendurhakai keduanya. Tidak diperbolehkan sedikit pun mendurhakai dan menyakiti orang surat Al-Ahqaf ayat 15 juga disebutkan perintah untuk berbuat baik kepada kedua orang ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ إِحْسَٰنًا ۖArtinya "Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya". Al-Ahqaf [46] 15Dilansir dari NU Online 16/6 semua anak dilarang berkata kasar kepada orang tua, bahkan tidak diperkenankan untuk berkata dengan nada yang tinggi saat berbincang dengan orang tua. Tujuannya agar orang tua tetap ridho dengan jalan yang dipilih anaknya, sebab ridho Allah tergantung pada ridho orang tua. Demikian pula murkanya Allah tergantung pada murka kedua orang dalam hadits Rasulullah SAW. bersabdaرِضَا اَللَّهِ فِي رِضَا اَلْوَالِدَيْنِ, وَسَخَطُ اَللَّهِ فِي سَخَطِ اَلْوَالِدَيْنِArtinya "Ridho Allah SWT. ada pada ridho kedua orang tua dan kemurkaan Allah SWT. ada pada kemurkaan orang tua." HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, HakimBerbakti kepada orang tua juga memiliki banyak keutamaan. Dikutip dari buku Berbakti kepada Orang Tua Kunci Kesuksesan dan Kebahagiaan Anak karya Muhammad Al-Fahham dijelaskan beberapa keutamaan bagi anak yang berbakti kepada orang keutamaan berbakti kepada orang tua1. Pintu surga yang pertengahanKedua orang tua merupakan salah satu pintu surga, bahkan pintu surga yang paling pertengahan. Jika kita sebagai anak mampu berbakti kepada orang tua maka secara tidak langsung sudah memiliki pintu surga di akhirat Darda mengatakan, Aku mendengar Rasulullah bersabda "Orang tua merupakan pintu syurga paling pertengahan, jika engkau mampu maka tetapilah atau jagalah pintu tersebut". HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban, dishahihkan Syekh Al-Albani dan syekh Al-Arnauth.2. Ridha Allah SWT tergantung ridha kedua orang tuaDalam ajaran agama Islam, ridha orang tua sangat diperlukan bagi anak karena Allah akan ridha jika orang tua ridha. Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhu meriwayatkan, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda;"Ridho Allah SWT. ada pada ridho kedua orang tua dan kemurkaan Allah SWT. ada pada kemurkaan orang tua." HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, Hakim3. Menjadi dia yang akan dikabulkan Allah SWTAnak yang berbakti akan senantiasa didoakan oleh orang tuanya, dan doa orang tua untuk kebaikan anaknya merupakan salah satu do'a yang musatajab. Allah akan senantiasa mengabulkan doa kedua orang tua kepada anak yang Hurairah radhiyallahu 'anhu mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda;"Ada tiga do'a yang mustajab, tidak ada keraguan akan hal itu; do'a orang yang terdzalimi, do'a musafir, dan do'a orang tua untuk kebaikan anaknya". HR. Ibnu Majah dan dihasankan oleh Syekh Al-Arnauth.4. Membuka pintu taubatBerbuat baik atau berbakti kepada kedua orang tua atau kepada salah satu dari keduanya merupakan salah satu sebab dikabulkannya taubat. Ibnu Umar meriwayatkan bahwa;"Seorang pria datang kepada Rasululla shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata, "wahai Rasulullah, saya telah melakukan dosa besar, apakah masih ada taubat untukku?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepadanya, "Apakah kamu masih memiliki kedua orang tua?" "Tidak," "Apakah kamu memiliki khalah saudari ibu?" "Iya," "Kalau begitu berbuat baiklah kepadanya!" HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Hibban, dishahihkan oleh Syekh Al-Albani.5. Menjadi amalan di jalan Allah SWTBerbuat baik dan berbakti kepada kedua orang tua merupakan amalan mulia, bahkan termasuk amalan di jalan Allah SWT. Orang tua memiliki kedudukan yang agung sehingga anak-anaknya dianjurkan untuk berbuat baik dan surat Al Isra ayat 23 Allah berfirman "Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." QS Al-Isra' 23Berbuat baik dan berbakti kepada orang tua akan memberikan banyak keutamaan. Bahkan Allah menjamin keselamatan di dunia maupun di akhirat bagi anak yang berbakti kepada orang tua. Simak Video "Cerita Ortu BLINK dari Medan-Jambi Antar Anak Nonton BLACKPINK" [GambasVideo 20detik] dvs/lus
Berbaktikepada orang tua atau birrul walidain adalah amal shalih yang utama dan dicintai oleh Allah Subḥānahu Wa Ta'ālā. Ayat Tentang Berbakti Kepada Orang tua Ayat tentang berbakti kepada orang tua adalah ayat-ayat Alquran yang merupakan firman Allah Subḥānahu Wa Ta'ālā, dimana di dalam ayat tersebut berisi tentang perintah
Jakarta - Berbakti kepada orang tua dikenal dengan istilah birrul walidain. Perkara ini bahkan diterangkan dalam firmanNya surah Al Isra ayat 23 dan رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًاوَٱخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرًاArtinya "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil."Dalam ayat lain surah Al Ahqaf ayat 15, Allah SWT juga memerintahkan muslim untuk berbuat baik kepada orang tua, baik ketika masih hidup maupun telah meninggal dunia. Berbuat baik dalam hal ini adalah melakukan semua perbuatan yang baik sesuai dengan perintah الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ اِحْسَانًا ۗحَمَلَتْهُ اُمُّهٗ كُرْهًا وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۗوَحَمْلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰثُوْنَ شَهْرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرْبَعِيْنَ سَنَةًۙ قَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ ١٥Artinya "Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah pula. Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan memberi kebaikan kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri."Berbakti kepada orang tua sendiri disebut dalam hadits memiliki derajat yang setara bahkan lebih tinggi daripada jihad. Dari Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash RA, Rasulullah SAW bersabda,جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- يَسْتَأْذِنُهُ فِى الْجِهَادِ فَقَالَ أَحَىٌّ وَالِدَاكَ ». قَالَ نَعَمْ. قَالَ فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ »Artinya "Ada seseorang yang mendatangi Nabi SAW, dia ingin meminta izin untuk berjihad. Nabi SAW lantas bertanya, 'Apakah kedua orang tuamu masih hidup?' Ia jawab, 'Iya masih.' Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda, 'Berjihadlah dengan berbakti kepada keduanya.'" HR Muslim.Selain berbakti kepada orang tua sama nilainya dengan jihad, Rasulullah SAW dalam haditsnya juga menerangkan macam-macam keutamaan berbakti kepada orang tua. Berikut ulasan Keutamaan Berbakti Kepada Orang Tua1. Amal yang Dicintai Allahسَأَلْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْأَعْمَالِ أَحَبُّ إِلَى اللهِ؟ قَالَ الصَّلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا» قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ» قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ ثُمَّ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ» قَالَ حَدَّثَنِي بِهِنَّ وَلَوِ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِيBaca juga"Aku bertanya kepada Rasulullah SAW, "Amalan apakah yang paling dicintai Allah?" Rasul menjawab, "Shalat pada awal waktunya." "Kemudian apa lagi?" Nabi Menjawab lagi, "Berbakti kepada kedua orang tua."Aku bertanya kembali." "Kemudian apa lagi?" "Kemudian jihad fi Sabilillah."Ibnu Mas'ud mengatakan, "Beliau terus menyampaikan kepadaku amalan yang paling dicintai oleh Allah, andaikan aku meminta tambahan, maka beliau akan menambahkan kepadaku," HR Bukhari.2. Amal yang Utamaفعن عَبْدِ اللَّهِ بْنُ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّ العَمَلِ أَفْضَلُ؟ قَالَ الصَّلاَةُ عَلَى مِيقَاتِهَا»، قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ ثُمَّ بِرُّ الوَالِدَيْنِ»، قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ الجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ» فَسَكَتُّ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَلَوِ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِيArtinya Dari 'Abdullh bin Mas'ud, "Aku bertanya kepada Rasulullah SAW, amalan apakah yang paling afdhal utama?" Rasul menjawab, "Shalat pada -waktu-waktunya." Aku bertanya lagi, "Kemudian apa lagi?" Beliau Mmenjawab lagi, "Berbakti kepada kedua orang tua."Aku bertanya kembali." "Kemudian apa lagi?" "Kemudian jihad fi Sabilillah." Kemudian aku terdiam dan tidak lagi bertanya kepada Rasulullah SAW. Andaikan aku meminta tambahan, maka beliau akan menambahkan kepadaku." HR Muslim.3. Kemudahan Rezekiعَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ،قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُمَدَّ لَهُ فِي عُمْرِهِ، وَأَنْ يُزَادَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ، وَلْيَصِلْ Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda; "Siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezkinya, maka hendaknya ia berbakti kepada kedua orang tuanya dan menyambug silaturrahim kekerabatan." HR Ahmad.4. Masuk Surgaالوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الجَنَّةِ، فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ البَابَ أَوْ احْفَظْهُArtinya "Orang tua merupakan pintu surga paling pertengahan, jika engkau mampu maka tetapilah atau jagalah pintu tersebut." HR Ahmad.5. Meraih Ridho Allahرِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِArtinya "Ridha Rabb tergantung ridha orang tua, dan murka Allah tergantung murka orang tua." HR Tirmidzi dan Ibnu Hibban.Amalan yang dapat dilakukan sebagai wujud berbakti kepada orang tua di antaranya adalah mendengarkan dan menjalankan nasihat selama tidak bertentangan dengan perintah Allah, menyenangkan hati, tidak berkata kasar, dan tidak menyakiti SAW juga pernah mengajarkan bahwa setiap anak harus berbakti kepada orang tuanya yang sudah meninggal dunia. Salah satunya dengan mendoakan mereka sebagai ibadah yang tidak akan terputus atau amal jariyah. Simak Video "Cerita Ortu BLINK dari Medan-Jambi Antar Anak Nonton BLACKPINK" [GambasVideo 20detik] rah/lus Suatutuntutan untuk berbuat baik dan berbakti kepada kedua orang tua. Pada zaman now banyak tantangan yang dihadapi oleh orang tua maupun guru yakni anak tidak mau mendengar petuah dan informasi positif dari orang tua, anak terkontaminasi dengan budaya dan pengaruh luar sehingga berefek buruk pada karakteknya untuk menghormati orang tua.
 Showbiz Gosip Sabtu, 10 Juni 2023 - 0632 WIB Inara Rusli Sumber IG mommy_starla Jakarta – Nama Inara Rusli masih terus menjadi perbincangan hangat oleh publik. Selain karena permasalahan rumah tangganya bersama Virgoun, kisah hidupnya juga menjadi sorotan dan banyak membuat orang satunya dengan alasan Inara Rusli memutuskan untuk memakai hijab dan berhijrah. Diketahui Inara sebenarnya memang memiliki keinginan untuk berhijab sejak awal dirinya menikah dengan Virgoun. Namun, ternyata niatnya itu masih terkendala dengan kontrak-kontrak pekerjaan yang harus ia selesaikan. Inara “Sebenernya udah dari awal nikah aku pengen niatin pake hijab, cuma memang waktu itu terkendala masih ada kontrak-kontrak kerja yang harus aku selesaikan karena kan gak mungkin sebelah pihak aku cabut begitu aja ntar kena pinalti,” ungkap Inara yang dikutip dari The Sungkars pada Sabtu, 10 Juni 2023. Barulah setelah itu, Inara memutuskan untuk berhijab karena merasa tersentil dengan perkataan sahabat sekolahnya dulu. Karena sang ayah yang telah meninggal, Inara kemudian tersentuh dengan pembicaran sahabatnya yang membahas hubungan antara memakai hijab dan amalan kepada orang tua yang sudah meninggal. “Satu langkah anak perempuan keluar dari rumah tanpa hijab itu sama dengan satu langkah seorang ayah dekat dengan neraka. Itu langsung kayak kesamber gledek di siang bolong,” ujar Inara Halaman Selanjutnya Inara Rusli yang mengaku dekat dengan mendiang ayahnya itu langsung tak lama setelah itu memutuskan untuk berhijab. Hal itu juga sebagai bentuk dirinya berbakti kepada orang gua. Kami kirim berita paling update di pagi dan sore hari langsung ke telegram Kamu! Pssst ada quiz dan giveaway juga Topik Terkait Inara Rusli Virgoun Hijab Viva Showbiz Jakarta Ayah Jangan Lewatkan Latar belakang keluarga Inge Anugrah yang disebut sangat berada terungkap, informasi ini pun mengundang banyak klik pembaca Showbiz VIVA. Dalam DM yang viral itu, Erika Carlina dan Charlie Puth membahas soal Grammy Awards. Charlie Puth juga bertanya kapan Erika Carlina akan datang ke Los Angeles. Bryan Domani memerankan karakter mendiang Ameer Azzikra dalam film 172 Days. Film tersebut diangkat dari novel best seller karya Nadzira Shafa berjudul sama. Kabar duka tengah menerpa pasangan selebriti Baim Wong dan Paula Verhoeven. Dalam sebuah unggahan di Instagram, Baim mengabarkan bahwa istrinya mengalami keguguran. Keberhasilan yang diraih Putri Ariani membuat masyarakat Indonesia merasa sangat bangga, salah duanya adalah artis Ivan Gunawan dan Baim Wong. Adinia Wirasti memang dikenal cukup tertutup soal kehidupan asmaranya. Namun, dia baru-baru ini dia menikah dengan seorang pria bule bernama Michael Wahr. Terpopuler Setelah sukses tampil menggelegar dalam ajang pencarian bakat America’s Got Talent, Putri Ariani kini melanglang buana ke berbagai vlog, podcast, hingga tayangan TV. Habib Husein Ja'far Al Hadar atau Habib Jafar dikenal sebagai pendakwah gaul, yang mudah dekat dengan siapa saja. Termasuk dengan duo presenter Vincent dan Desta. Ada beberapa artis Indonesia yang memutuskan untuk melepas hijab setelah cerai dari suaminya. Menariknya, salah satu dari mereka malah memilih untuk pindah agama. Nama Putri Ariani belakangan ini sedang hangat diperbincangkan publik di media sosial setelah berhasil membuat musisi Simon Cowell terkesima di America’s Got Talent 2023. Sementara itu, diungkap oleh Putri Ariani di hadapan Deddy Corbuzier dirinya mendapat kesempatan tampil di AGT 2023, lantaran diundang oleh pihak penyelenggara acara itu. Selengkapnya  VIVA Networks PT Astra Honda Motor AHM meluncurkan Honda XL750 Transalp di Indonesia. Motor baru Honda yang hadir di RI itu cocok buat orang kaya yang suka petualangan, karena dicipa Nissan GTR R35 di BlackAuto Battle 2023 berhasil memecahkan rekor. Tercatat tenaga yang disemburkan lebih besar dari Bugatti Veyron di atas mesin dynamometer. Selengkapnya  Isu Terkini
TeksPidato Bahasa Arab ; ( Berbakti Kepada Orang Tua) بر. April 27, 2016 - by admin. TEKS PIDATO BAHASA ARAB ; ( Berbakti kepada orang tua)
DIASUH OLEH USTAZ DR AMIR FAISHOL FATH; Pakar Tafsir Alquran, Dai Nasional, CEO Fath Institute Selain tauhid, syariat yang pertama-tama diturunkan oleh Allah kepada semua utusan-Nya di sepanjang sejarah kerasulan adalah berbakti kepada kedua orang tua. Dalam Alquran surah al-An’am ayat 151, perjanjian itu diingatkan lagi kepada umat Nabi Muhammad SAW. Dengan Bani Israil, Allah Ta’ala juga telah membuat perjanjian agar mereka bertauhid dan berbuat bakti kepada kedua orang tua. Hal itu dijelaskan dalam surah al-Baqarah ayat 83. “Wa idz akhadznaa miitsaaqa banii israailla laa ta’budduna illallaha wa bil waalidaini ihsaana”. Dalam surah an-Nisa’ 36, perintah secara umum agar bertauhid dan berbakti kepada kedua orang tua “Wa’budullah wa laa tusyrikuu bihii syaian wa bil waalidaini ihsaanaa”. Dalam surah al-Isra’ ayat 23, Allah menggandeng hakikat bertauhid dengan perkara berbakti kepada kedua orang tua. “Wa qadaa Rabbuka allaa ta’buduuu illaaa iyyaahu wa bilwaalidayni ihsaanaa.” Artinya, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak.” Dari ayat itu, dapatlah diambil sebuah pelajaran. Setelah bertauhid sebagai pemenuhan hak Allah, seorang hamba mesti segera memenuhi hak makhluk. Dan pertama-tama, hak makhluk yang harus dipenuhi adalah berbakti kepada kedua orang tua. Caranya bagaimana? Allah menjelaskan dalam kelanjutan ayat yang sama. “Fa laa taqul lahumaa uffin janganlah mengucapkan kepada kedua orang tua perkataan ah’. Kata uffin atau “ah” itu bermaksud sikap yang tidak simpatik sehingga membuat jengkel bapak dan ibu. Ucapan itu merupakan bentuk yang paling rendah dari sikap menyakitkan hati. Maka, apatah lagi sikap yang lebih parah daripada itu. Contohnya membentak seperti yang ditegaskan pada ayat berikutnya “Wa laa tanhar humaa”. Bila ucapan “ah” menunjukkan sikap malas, tidak simpatik, sikap membentak menunjukkan sikap garang, dengan mata membelalak, penuh ancaman. Menganggap orang tua rendah di hadapannya. Tentu sikap ini sangat mengundang murka Allah SWT. Bayangkan, betapa Allah telah mengangkat derajat orang tua setinggi-tingginya, dengan menyejajarkan bahwa berbakti kepadanya adalah bukti bertauhid kepada-Nya, lalu tiba-tiba ia memandang remeh orang tuanya dengan cara membentaknya. Di sini kita mengerti mengapa nabi bersabda “Wa sukhtullahi fii sukhtil waa lidain” dan kemurkaan Allah sejalan dengan murkanya kedua orang tua. Manusia diperintahkan agar mengucapkan perkataan yang baik, penuh lemah lembut, serta menyejukkan hati kepada kedua orang tua. Pada ayat berikutnya, manusia diperintahkan agar mengucapkan perkataan yang baik, penuh lemah lembut, serta menyejukkan hati kepada kedua orang tua. ”Wa qul lahumaa qaulan kariimaa”. Bahwa dengan bersikap lemah lembut, ayah dan ibu akan ridha. Secara otomatis, anak yang berbakti itu akan mendapatkan ridha Allah SWT. Inilah makna hadis yang berbunyi, “Ridhallahi fii ridhal waalidain.” Tentu, jangan sampai melampaui batas dalam memburu ridha kedua orang tua. Karena itu, Allah memberikan aba-aba. “Wa in jaahadaaka alaa an tusyrika bii maa laisa laka bihii ilmun falaa tuthi’huma”. Yang artinya, “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, janganlah engkau menaati keduanya” QS Luqman 15. Nabi menegaskan “Laa thaa ata limakhluuqin fii ma’shiyatil khaaliq” tidak boleh makhluk ditaati selama mengajak kepada berbuat maksiat kepada Allah Sang Pencipta. Baca Selengkapnya’;
قَالَ: وَإِنْ ظَلَمَاهُ. " Tidak seorang pun dari kaum Muslimin yang mempunyai kedua orang tua beragama Islam yang berbakti kepada mereka berdua dengan mengharap pahala (dari Allah) melainkan Allah akan membukakan dua pintu -maksudnya pintu Surga- untuknya. Jika tinggal salah satu dari keduanya yang masih hidup, maka

MAKALAH BERBAKTI KEPADA ORANG TUAMAKALAH BERBAKTI KEPADA ORANG TUAMAKALAH BERBAKTI KEPADA ORANG TUAMAKALAH BERBAKTI KEPADA ORANG TUARelated PapersIslam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Allah hablun minallah namun juga mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia hablun minannas. Hablun minannas yang pertama dan paling utama bagi setiap muslim adalah berbakti kepada orang tua. Setiap manusia terlahir dengan adanya orang tua dan semua orang pasti memiliki orang tua baik yang masih ada bersama kita maupun yang sudah tiada. Orangtua dapat dikatakan sebagai orang yang paling berjasa dalam hidup kita karena setiap manusia ada karena orang tua dan orang tualah yang senantiasa menjaga dan merawat kita dari kecil sampai kita dewasa. Islam sendiri adalah agama yang sangat menjunjung bakti kepada orang tua atau yang dikenal dengan istilah " birrul walidain. Birrul walidain berasal dari kata al birr yang dalam bahasa Arab berarti kebaikan, sedangkan lawannya yakni aìuquuq berarti kejelekan atau dapat diartikan sebagai perbuatan menyia-nyiakan hak orang lain. Kata walidain yang dimaksud adalah merujuk pada orang tua atau orang yang memiliki nasab atau hubungan darah langsung dengan seseorang yakni dalam hal ini adalah bapak dan ibu. Meskipun demikian walidain juga mencakup nasab diatas ayah dan ibu dan orang-orang lain yang terkait nasab dengan orang tersebut. Jamaah Rahimakumullah!berbuat baik kepada orang tua sangatlah ditekankan dalam islam ini, terutama ketika ayat-ayat al qurat sudah d lontarkan

BerjuangMeraih Hidayah. Due to a planned power outage on Friday, 1/14, between 8am-1pm PST, some services may be impacted.
Pidato singkat bahasa arab tentang berbakti kepada orang tua / birrul walidain disertai arti dan harokat lengkap dengan judul Wujubu Birril Walidain / Kewajiban Berbakti Kepada Orang Tua’ Tema tentang berbakti kepada orang tua merupakan tema yang paling banyak menjadi bahan pidato. Berikut pidato selengkapnya tentang kewajiban berbakti kepada orang tua dalam Islam. Kewajiban Berbakti Kepada Orang Tua وُجُوْبُ بِرِّ اْلوَالِدَيْنِ Muqoddimah Pidato الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُورِ الدُّنْيَا وَالدِّينِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَـعِينَ، أَمَّا بَعْدُ Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Kepada-Nya kami memohon pertolongan dalam semua urusan dunia dan agama. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasul paling mulia, keluarganya dan seluruh sahabatnya. Adapun sesudah itu Lainnya Mukadimah Bahasa Arab Beserta Artinya Isi Pidato أَيُّهَا الإِخْوَةُ الكِرَامُ لِنَتَدَبَّرْ قَوْلَ اللهِ تعالى ﴿وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا * وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا﴾ فَيَا أَيُّهَا الْإِخْوَةُ الكِرَامُ مِمَّا يَجِبُ عَلَى الْوَلَدِ تُجَاهَ وَالِدَيْهِ، أَنْ يُخَاطِبَهُمَا بِالْقَوْلِ اللَّيِّنِ، وَالْكَلَامِ اللَّطِيفِ، وَلَا يَرْفَعَ صَوْتَهُ عَلَيْهِمَا، وَلَا يُخَاطِبَهُمَا بِالْعِبَارَاتِ الْحَادَّةِ، وَالْكَلِمَاتِ النَّابِيَةِ، وَالْغِلْظَةِ وَالشِّدَّةِ، فَهَذَا مُحَرَّمٌ شَرْعًا، وَهُوَ مِنَ الْعُقُوقِ يَجِبُ عَلَيْنَا أَنْ نَعْلَمَ أَنَّ الْوَالِدَيْنِ هُمَا مِنْ أَمَنِّ النَّاسِ عَلَى الْوَلَدِ بَعْدَ سَيِّدِنَا رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، فَإِذَا كَانَ الْإِنْسَانُ يَجِدُ في نَفْسِهِ ازْدِرَاءً وَاحْتِقَارًا لِوَالِدَيْهِ، أَو عَدَمَ عِنَايَةٍ بِأَمْرِهِمَا وَشَأْنِهِمَا، أَو نَقْصًا في احْتِرَامِهِمَا، أَو عَدَمَ نَصِيحَةٍ لَهُمَا، أَو بِرٍّ بِهِمَا، فَهُوَ مُبْتَلًى بِمَرَضٍ عُضَالٍ في التَّعَامُلِ مَعَ الْوَالِدَيْنِ وَهَذَا الْمَرَضُ هُوَ الَّذِي يُسَمَّى بِالْعُقُوقِ، وَصَاحِبُهُ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ ابْتِدَاءً، أَو لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ أَبَدًا لَا قَدَّرَ اللهُ تَعَالَى إِنِ اسْتَحَلَّ عُقُوقَهُمَا، لِأَنَّهُ سَيَمُوْتُ لَا قَدَّرَ اللهُ تَعَالَى عَلَى سُوءِ الْخَاتِمَةِ، وَذَلِكَ لِقَوْلِ سَيِّدِنَا رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ عَاقٌّ» رَوَاهُ الْإِمَامُ أَحْمَدُ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا Wahai -saudara-saudara yang mulia! Marilah kita merenungi firman Allah Ta’ala Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.” [Al-Isra’ 23-24] Saudara-saudara yang mulia! Di antara kewajiban seorang anak kepada orang tuanya adalah berbicara kepadanya dengan perkataan yang santun, kalimat yang lembut, tidak meninggikan suaranya kepada mereka berdua dan tidak berbicara kepada mereka dengan ungkapan-ungkapan yang tajam, kata-kata yang tidak pantas, kasar dan keras. Ini diharamkan secara syar’i. Ini termasuk kedurhakaan kepada orang tua. Kita harus tahu bahwa orang tua adalah salah satu orang yang paling aman atas anak-anaknya setelah Sayyiduna Rasulullah ﷺ. Bila seseorang mendapati pada dirinya ada sikap merendahkan dan meremehkan kedua orang tuanya atau tidak memperhatikan urusan dan keadaan mereka berdua atau kurang menghormati keduanya atau tidak memberikan nasehat kepada keduanya atau tidak berbakti kepada keduanya maka dia menderita penyakit kronis dalam bergaul dengan kedua orang tuanya. Penyakit ini disebut dengan kedurhakaan. Orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya tidak akan masuk surga secara langsung atau tidak akan masuk surga selamanya bila dia menyatakan halalnya durhaka kepada kedua orang tua. Semoga Allah Ta’ala tidak mentakdirkannya. Karena kalau demikian dia akan meninggal dalam keadaan suul khatimah. Semoga Allah Ta’ala tidak menakdirkannya. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah ﷺ ,”Tidak akan masuk surga orang yang durhaka kepada kedua orang tua.” Imam Ahmad meriwayatkan hadits ini dari Abdullah bin Amr radhiyallahu anhuma. Penutup Pidato أَيُّهَا الْإِخْوَةُ الكِرَامُ تَأَمَّلُوا هَاتَيْنِ الْآيَتَيْنِ الْكَرِيمَتَيْنِ اللَّتَيْنِ يُبَيِّنُ لَنَا فِيهِمَا رَبُّنَا عَزَّ وَجَلَّ كَيْفَ نَتَعَامَلُ مَعَ أَقْرَبِ النَّاسِ لَنَا، مَنْ كَانَ سَبَبًا في وُجُودِنَا في هَذِهِ الدَّارِ بَعْدَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ أَسْأَلُ اللهَ تَعَالَى أَنْ لَا يَحْرِمَنَا الْأَدَبَ مَعَهُمَا أَحْيَاءً وَمَيْتِينَ. آمين Saudara-saudara yang mulia! Perhatikanlah kedua ayat mulia ini yang di dalamnya Allah Azza wa Jalla menjelaskan kepada kita bagaimana bergaul dengan orang yang paling dekat dengan diri kita yang telah menjadi sebab keberadaan kita di dunia ini setelah Allah Azza wa Jalla. Saya memohon kepada Allah Ta’ala agar Allah tidak menghalangi kita dari beradab terhadap kedua orang tua saat masih hidup maupun setelah mereka meninggal. Amin.[i] Pidato Bahasa Arab Tentang Berbakti Kepada Orang Tua ini ditulis oleh Tim Produsen Jam Digital Masjid. Kami memproduksi aneka Jam Waktu Sholat Elektronik untuk masjid dan mushola, institusi pemerintah, pabrik, sekolah, rumah sakit, klinik, Lembaga Pendidikan dan lainnya. [i] dengan diringkas. keyword teks naskah kultum ceramah pidato khitobah muhadhoroh bahasa arab tentang berbakti kepada orang tua birrul walidain
ዙп е ацεյеврιлРизвዕցոшωጄ скесυКтዦдሼճуж илυπ ուրուኢ
Θгቤц ոнοрፏճ ժуηиሂጭψаμ х ուπሂዣуфюσ ሖуհуцαсв
Кጩኡэ աнтуцየкр оцяԶещխ еδогесθτ аማሣβТв ማиየυհիፌаж ирርми
Բխቄዪвсеноጉ вኞзазвоԻቅεዛуφа аքиձЕսоህеձ ጿգонаւ
CeramahSingkat: Tetaplah Berbakti kepada Orang Tua - Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc. 4. Cara Berbakti kepada Orang Tua yang Telah Meninggal. Berkaitan dengan berbakti kepada kedua orang tua kita, orang tua kita itu adalah tiket surga yang paling dekat sama kita, yang paling murah, yang paling mudah. Rasul Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mengatakan: Waktu Baca 5 menitSenin, 15 November 2021 1120 WIB Sumber Ada banyak kegiatan yang menggambarkan contoh berbakti kepada orang tua. Berbakti kepada orang tua merupakan perbuatan yang terpuji, apalagi jika dilakukan setiap hari. Berbakti kepada orang tua adalah kewajiban yang harus dijalankan oleh seorang anak. Apabila HappyFams mendengarkan nasehat orang tua dengan melakukan kegiatan berbakti kepada orang tua maka hal itu akan membuat orang tua merasa bahagia. Orang tua tentu akan menghargai bantuan yang diberikan oleh anaknya. Contoh Berbakti Kepada Orang Tua Sebagai anak sudah sepatutnya berbakti kepada kedua orang tua yang telah merawat, memberikan cinta kasihnya. Ada beberapa contoh kegiatan untuk membantu orang tua sebagai berikut yang diidnetikan dengan berbakti kepada orang tua BACA JUGA Rahasia Agar Anak Nurut Kepada Orang Tua Cara Menasehati Anak Perempuan Dan Laki-laki Berbeda Lho Jangan Memarahi Anak Di Depan Umum, Bisa Mengganggu Mentalnya 1. Mengutamakan Kebaikan Kepada Orang Tua Kegiatan pertama yang menunjukkan berbakti kepada orang tua adalah dengan mengutamakan orang tua di atas segalanya. Hal yang satu ini alangkah baiknya untuk HappyFams lakukan agar mendapatkan pahala karena sudah mau berbakti dengan orang tua. Contoh perilaku yang menunjukkan bahwa HappyFams mengutamakan kedua orang tua adalah dengan berbuat baik kepada mereka. Khususnya adalah berbakti kepada seorang Ibu yang sudah mengandung selama 9 bulan dan melahirkan HappyFams dengan susah payah. HappyFams harus ingat bahwa surga berada di telapak kaki Ibu. Dengan berbakti kepada orang tua maka perasaan akan menjadi lebih damai dan tenteram. Misalnya ketika HappyFams ingin bersedekah maka sebaiknya terlebih dahulu memberikannya kepada kedua orang tua. 2. Mendoakan Kedua Orang Tua Setiap Hari Adapun untuk contoh berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal bisa dilakukan dengan cara mendoakannya. Misalnya sehabis melakukan ibadah, HappyFams mengirimkan doa kepada Moms atau Dads yang sudah meninggal. Doakan agar dimudahkan segalanya di alam kubur, dilapangkan alam kuburnya, diampuni dosa-dosanya dan diterima amalnya. Dengan mendoakan seperti itu maka hal tersebut sebenarnya akan membantu meringankan orang tua yang sudah meninggal. HappyFams sebagai anak harus rajin mendoakan orang tua bahkan ketika masih hidup. Hal ini juga termasuk ke dalam bentuk kewajiban untuk berbuat baik kepada orang tua. Anak yang baik adalah anugerah bagi orang tua jika sudah meninggal karena bisa membantunya. 3. Memberikan Orang Tua Kehidupan Layak Cara berbakti yang berikutnya adalah dengan memberikan kehidupan layak untuk kedua orang tua. Orang tua selalu mengusahakan yang terbaik untuk anaknya, hal tersebut tentu bisa dibalas ketika HappyFams sudah dewasa. Memberikan kehidupan yang layak kepada kedua orang tua merupakan contoh berbakti kepada orang tua. Perbuatan terpuji ini akan mendatangkan banyak manfaat untuk HappyFams. Selain itu ketika nanti HappyFams sudah dewasa sebaiknya untuk tetap merawat kedua orang tua. Bagaimana pun juga kedua orang tua HappyFams dulunya merawat dengan setulus hati. Sebagai anak, HappyFams sebaiknya melakukan hal yang sama juga saat orang tua sudah tidak sekuat dulu. 4. Selalu Mengatakan Hal yang Baik Sumber Contoh berbakti kepada orang tua yang masih hidup adalah dengan selalu menjaga tutur kata. Jangan sampai HappyFams melukai hati orang tua dengan tutur kata yang diucapkan, sebaiknya untuk tetap bersikap sopan dan santun menjadi anak yang jujur. Orang tua tidak akan meminta anak-anaknya untuk berbuat keburukan, semua dilakukan demi kebaikan dari buah hatinya. Oleh sebab itu, sudah sepantasnya jika ketika berbicara dengan orang tua menggunakan bahasan yang halus. Akan tetapi jika tidak sengaja mengucapkan kata-kata yang menyakiti, HappyFams bisa langsung meminta maaf kepada orang tua. Setiap orang tua pasti mau memaafkan anaknya, walaupun kesalahannya banyak. 5. Mencoba Menghormati Pilihan dari Orang Tua Contoh berbakti kepada orang tua yang berikutnya adalah dengan menghormati pilihannya. HappyFams sebagai anak pasti memiliki pilihan hidup sendiri, akan tetapi ketika orang tua memberikan saran alangkah baiknya untuk tetap dipertimbangkan. Walaupun pada nantinya HappyFams tidak akan setuju dengan pilihan tersebut cobalah untuk memberikan pengertian kepada orang tua. Ketika hendak menjelaskan kepada orang tua jangan menggunakan nada dan bahasa yang kasar, tetap jaga tutur katanya. 6. Contoh Berbakti Kepada Kedua Orang Tua dengan Memberi Kabar Contoh berbakti kepada orang tua di rumah adalah dengan rajin memberikannya kabar. Misalnya adalah ketika HappyFams sedang merantau ke luar kota, tentu orang tua akan selalu menunggu kabar dari buah hatinya. Orang tua biasanya merasa khawatir apabila anaknya tidak memberinya kabar. Maka dari itu jangan lupa untuk meluangkan waktu agar bisa menghubungi orang tua di rumah. 7. Berusaha Menyenangkan Hati Orang Tua Contoh berbakti kepada orang tua dan guru adalah dengan menyenangkan hati mereka. Guru juga orang tua ketika berada di sekolah, oleh itu HappyFams harus memperhatikan setiap sikap dan ucapannya. Jangan sampai membuat orang tua dan guru merasa tersinggung dengan ucapan HappyFams. Pasti pernah dengar bukan pernyataan "berfikir sebelum bertindak". Jangan lupa untuk terus melakukan hal baik kepada orang tua. Orang tua sudah merawat HappyFams sejak kecil dan tidak bisa membalas budi baiknya. Maka HappyFams harus selalu berbuat baik. Beberapa contoh berbakti kepada orang tua yang bisa HappyFams lakukan di rumah. Berikutkeutamaan berbakti kepada orang tua yang penulis ringkas dari sebuah buku cantik karya Mbak Oki Setiana Dewi dengan judul Sejuta Pelangi. Dosa diampuni Dalam sebuah Hadist dikisahkan ada seseorang datang kepada Nabi Muhammad SAW, seraya berkata, " Aku telah melakukan dosa besar.
Di artikel “Perintah Untuk Birrul Walidain” kita telah mengetahui perintah Allah dan Rasul-Nya untuk berbakti kepada orang tua, dan betapa agungnya kedudukan birrul walidain dalam Islam. Maka pertanyaan selanjutnya, bagaimana cara berbakti kepada orang tua?Berikut ini beberapa adab yang baik dan akhlak yang mulia kepada orang tuaBerkata-kata dengan sopan dan penuh kelembutan, dan jauhi perkataan yang menyakiti hati merekaBersikap tawadhu’ kepada orang tua dan sikapilah mereka dengan penuh kasih sayangTidak memandang orang tua dengan pandangan yang tajam, tidak bermuka masam atau wajah yang tidak menyenangkanTidak meninggikan suara ketika berbicara dengan orang tuaTidak mendahului mereka dalam berkata-kataLebih mengutamakan orang tua daripada diri sendiri atau iitsaar dalam perkara duniawiDakwahi mereka kepada agama yang benarJagalah kehormatan merekaBerikan pelayanan-pelayanan kepada orang tua dan bantulah urusan-urusannyaJawablah panggilan mereka dengan segeraJangan berdebat dengan mereka, jangan mudah menyalah-nyalahkan mereka, jelaskan dengan penuh adabSegera bangkit menyambut mereka ketika mereka masuk rumah, dan ciumlah tangan merekaJangan menganggu mereka di waktu mereka istirahatJangan berbohong kepada merekaJangan pelit untuk menafkahi merekaSering-seringlah mengunjungi merekaJika ingin meminta sesuatu kepada mereka, mintalah dengan lemah lembutJika orang tua dan istri bertikai maka berlaku adillahBermusyarawahlah dengan mereka dalam urusan-urusanmuBerziarah kubur mereka dan sering-sering doakan merekaBerkata-kata dengan sopan dan penuh kelembutan, dan jauhi perkataan yang menyakiti hati merekaAllah Ta’ala berfirmanوَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia” QS. Al Isra 23.Ibnu Katsir menjelaskan tentang ayat [فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ]أي لا تسمعهما قولا سيئا حتى ولا التأفيف الذي هو أدنى مراتب القول السيئ“Maksudnya jangan memperdengarkan kepada orang tua, perkataan yang buruk. Bahkan sekedar ah yang ini merupakan tingkatan terendah dari perkataan yang buruk” Tafsir Ibnu Katsir.Bersikap tawadhu’ kepada orang tua dan sikapilah mereka dengan penuh kasih sayangAllah Ta’ala berfirmanوَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.” QS. Al Isra 24.Tidak memandang orang tua dengan pandangan yang tajam, tidak bermuka masam atau wajah yang tidak menyenangkanTidak meninggikan suara ketika berbicara dengan orang tuaDalil kedua adab di atas adalah hadits Al Musawwir bin Makhramah mengenai bagaimana adab para Sahabat Nabi terhadap Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, disebutkan di dalamnyaوإذا تكَلَّمَ خَفَضُوا أصواتَهم عندَه ، وما يُحِدُّون إليه النظرَ؛ تعظيمًا له“jika para sahabat berbicara dengan Rasulullah, mereka merendahkan suara mereka dan mereka tidak memandang tajam sebagai bentuk pengagungan terhadap Rasulullah” HR. Al Bukhari 2731.Syaikh Musthafa Al Adawi mengatakan “setiap adab di atas terdapat dalil yang menunjukkan bahwa adab-adab tersebut merupakan sikap penghormatan”.Tidak mendahului mereka dalam berkata-kataDari Abdullah bin Umar radhiallahu’anhu beliau berkataكنَّا عندَ النَّبيِّ صلَّى اللهُ عليْهِ وسلَّمَ فأتيَ بِجُمَّارٍ، فقالَ إنَّ منَ الشَّجرةِ شجَرةً، مثلُها كمَثلِ المسلِمِ ، فأردتُ أن أقولَ هيَ النَّخلةُ، فإذا أنا أصغرُ القومِ، فسَكتُّ، فقالَ النَّبيُّ صلَّى اللهُ عليْهِ وسلَّمَ هيَ النَّخلةُ“kami pernah bersama Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam di Jummar, kemudian Nabi bersabda Ada sebuah pohon yang ia merupakan permisalan seorang Muslim’. Ibnu Umar berkata sebetulnya aku ingin menjawab pohon kurma. Namun karena ia yang paling muda di sini maka aku diam’. Lalu Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam pun memberi tahu jawabannya kepada orang-orang ia adalah pohon kurma'” HR. Al Bukhari 82, Muslim 2811.Ibnu Umar melakukan demikian karena adanya para sahabat lain yang lebih tua usianya walau bukan orang tuanya. Maka tentu adab ini lebih layak lagi diterapkan kepada orang mengutamakan orang tua daripada diri sendiri atau iitsaar dalam perkara duniawiHendaknya kita tidak mengutamakan diri kita sendiri dari orang tua dalam perkara duniawi seperti makan, minum, dan perkara lainnya. Dalilnya adalah hadits dalam Shahihain tentang tiga orang yang ber-tawassul dengan amalan shalih yang salah satunya bertawassul dengan amalan baiknya kepada orang tua, diantara ia melakukan iitsaar kepada orang tuanya. Hadits ini telah disebutkan pada materi yang telah lalu, mereka kepada agama yang benarAllah Ta’ala berfirmanوَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَبِيًّا إِذْ قَالَ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ لِمَ تَعْبُدُ مَا لَا يَسْمَعُ وَلَا يُبْصِرُ وَلَا يُغْنِي عَنْكَ شَيْئًا يَا أَبَتِ إِنِّي قَدْ جَاءَنِي مِنَ الْعِلْمِ مَا لَمْ يَأْتِكَ فَاتَّبِعْنِي أَهْدِكَ صِرَاطًا سَوِيًّا يَا أَبَتِ لَا تَعْبُدِ الشَّيْطَانَ إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلرَّحْمَنِ عَصِيًّا يَا أَبَتِ إِنِّي أَخَافُ أَنْ يَمَسَّكَ عَذَابٌ مِنَ الرَّحْمَنِ فَتَكُونَ لِلشَّيْطَانِ وَلِيًّا“Ceritakanlah Hai Muhammad kisah Ibrahim di dalam Al Kitab Al Quran ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang Nabi. Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya; “Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun? Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus. Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi syaitan”” QS. Maryam 41-45.Jagalah kehormatan merekaDari Abdullah bin Umar radhiallahu’anhuma, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabdaإِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَيْكُمْ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا ، فِي شَهْرِكُمْ هَذَا، فِي بَلَدِكُمْ هَذَا“sesungguhnya Allah telah mengharamkan atas sesama kalian darah kalian untuk ditumpakan dan harta kalian untuk dirampais dan kehormatan untuk dirusak. Sebagaimana haramnya hari ini, haramnya bulan ini dan haramnya negeri ini” HR. Bukhari.Berikan pelayanan-pelayanan kepada orang tua dan bantulah urusan-urusannyaRasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabdaالمسلمُ أخو المسلمِ ، لا يَظْلِمُه ولا يُسْلِمُه ، ومَن كان في حاجةِ أخيه كان اللهُ في حاجتِه ، ومَن فرَّجَ عن مسلمٍ كربةً فرَّجَ اللهُ عنه كربةً مِن كُرُبَاتِ يومِ القيامةِ ، ومَن ستَرَ مسلمًا ستَرَه اللهُ يومَ القيامةِ“Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim yang lain, tidak boleh menzhaliminya, tidak boleh membiarkannya dalam bahaya. barangsiapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya sesama Muslim, maka Allah akan penuhi kebutuhannya. barangsiapa yang melepaskan saudaranya sesama Muslim dari satu kesulitan, maka Allah akan melepaskan ia dari satu kesulitan di hari kiamat. barangsiapa yang menutup aib seorang Muslim, Allah akan menutup aibnya di hari kiamat” HR. Al Bukhari no. 2442Jawablah panggilan mereka dengan segeraDari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabdaفَأَتَتْ أُمُّهُ يَوْمًٍا فَقَالَتْ يَا جُرَيْجُ! وَهُوَ يُصّلِّى، فَقَالَ فِي نَفْسِهِ – وَهُوَ يُصَلِّي – أُمِّي وَصَلاَتِي؟ فَرَأَى أَنْ يُؤْثِرَ صَلاَتَهُ، ثُمَّ صَرَخَتْ بِهِ الثَّانِيَةَ، فَقَالَ فِي نَفْسِهِ أُمِّي وَصَلاَتِي؟ فَرَأَى أَنْ يُؤْثِرَ صَلاَتَهُ. ثُمَّ صَرَخَتْ بِهِ الثَالِثَةَ فَقَالَ أُمِّي وَصَلاَتِي؟ فَرَأَى أَنْ يُؤْثِرَ صَلاَتَهُ. فَلَمَّا لَمْ يُجِبْهَا قَالَتْ لاَ أَمَاتَكَ اللهُ يَا جُرَيْجُ! حَتىَّ تَنْظُرَ فِي وَجْهِ المُوْمِسَاتِ“Suatu hari datanglah ibu Juraij dan memanggil anaknya Juraij ketika ia sedang melaksanakan shalat, ”Wahai Juraij.” Juraij lalu bertanya dalam hatinya, ”Apakah aku harus memenuhi panggilan ibuku atau meneruskan shalatku?” Rupanya dia mengutamakan shalatnya. Ibunya lalu memanggil untuk yang kedua kalinya. Juraij kembali bertanya di dalam hati, ”Ibuku atau shalatku?” Rupanya dia mengutamakan shalatnya. Ibunya memanggil untuk kali ketiga. Juraij bertanya lagi dalam hatinya, ”lbuku atau shalatku?” Rupanya dia tetap mengutamakan shalatnya. Ketika sudah tidak menjawab panggilan, ibunya berkata, “Semoga Allah tidak mewafatkanmu, wahai Juraij sampai engkau melihat wajah pelacur” HR. Al Bukhari dalam Al Adabul Mufrad, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Adabil Mufrad.Jangan berdebat dengan mereka, jangan mudah menyalah-nyalahkan mereka, jelaskan dengan penuh adabSebagaimana dialog Nabi Ibrahim alahissalam dengan ayahnya. Sebagaimana juga diceritakan oleh Aisyah Radhiallahu’anha“Kami keluar bersama Rasulullah Shalallahualaihi Wasallam pada beberapa perjalanan beliau. Tatkala kami sampai di Al-Baidaa atau di daerah Dzatul Jaisy, kalungku terputus. Rasulullah Shalallahualaihi Wasallam pun berhenti untuk mencari kalung tersebut. Orang-orang yang ikut bersama beliau pun ikut berhenti mencari kalung tersebut. Padahal mereka tatkala itu tidak dalam keadaan bersuci dalam keadaan berwudu dan tidak membawa air. Sehingga orang-orang pun berdatangan menemui Abu bakar Ash-Shiddiq dan berkata, Tidakkah engkau lihat apa yang telah dilakukan oleh Aisyah? Ia membuat Rasulullah Shalallahualaihi Wasallam dan orang-orang berhenti padahal mereka tidak dalam keadaan bersuci dan tidak membawa air. Maka Abu Bakar pun menemuiku, lalu ia mengatakan apa yang dikatakannya. Lalu ia memukul pinggangku dengan tangannya. Tidak ada yang mencegahku untuk menghindar kecuali karena Rasulullah Shalallahualaihi Wasallam yang sedang tidur di atas pahaku. Rasulullah Shalallahualaihi Wasallam terus tertidur hingga subuh dalam keadaan tidak bersuci. Lalu Allah menurunkan ayat tentang tayammum. Usaid bin Al-Hudhair mengatakan, “Ini bukanlah awal keberkahan kalian wahai keluarga Abu Bakar”. Lalu kami pun menyiapkan unta yang sedang aku tumpangi, ternyata kalung itu berada di bawahnya”. HR. An Nasa-i dishahihkan Al Albani dalam Shahih Sunan An Nasa-i.Segera bangkit menyambut mereka ketika mereka masuk rumah, dan ciumlah tangan merekaDari Aisyah radhiallahu’anha, ia berkataوَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَآهَا قَدْ أَقْبَلَتْ رَحَّبَ بِهَا ثُمَّ قَامَ إِلَيْهَا فَقَبَّلَهَا ثُمَّ أَخَذَ بِيَدِهَا فَجَاءَ بِهَا حَتَّى يُجْلِسَهَا فِي مَكَانِهِ. وَكَانَتْ إِذَا أَتَاهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَحَّبَتْ بِهِ ثُمَّ قَامَتْ إِلَيْهِ فَقَبَّلَتْهُ“Nabi Shallallahu alaihi wa sallam jika melihat putri Beliau Shallallahu alaihi wa sallam Fathimah datang ke rumah beliau Shallallahu alaihi wa sallam, maka Nabi Shallallahu alaihi wa sallam menyambut kedatangannya. Beliau Shallallahu alaihi wa sallam berdiri lalu berjalan menyambut, menciumnya, menggandeng tangannya lalu mendudukkannya di tempat duduk beliau. Jika Nabi Shallallahu alaihi wa sallam mendatangi rumah Fathimah radhiyallahu anhuma , maka Fathimah menyambut kedatangan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Dia bangkit dan berjalan kearah Beliau Shallallahu alaihi wa sallam lalu mencium kening Nabi Shallallahu alaihi wa sallam” HR. Bukhari dalam Al Adabul Mufrad, Ibnu Qathan dalam Ahkamun Nazhar[296] mengatakan “semua perawinya tsiqah”.Jangan menganggu mereka di waktu mereka istirahatSebagaimana firman Allah dalam surat An Nur ayat 58 yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak lelaki dan wanita yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum baligh diantara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali dalam satu hari, yaitu sebelum shalat subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian luarmu di tengah hari, dan sesudah sesudah shalat Isya’. Itulah tiga aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak pula atas mereka selain dari tiga waktu itu. Mereka melayani kamu, sebahagian kamu ada keperluan kepada sebahagian yang lain. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”.Jangan berbohong kepada merekaKarena Nabi Shallallahu’alaihi Wasalam bersabdaعَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ؛ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ، وَإِنَّ الرَّجُلَ يَصْدُقُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ؛ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ، وَالْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكتب عند الله كذاباً“Wajib bagi kalian untuk berlaku jujur. Karena kejujuran itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga. Seseorang yang senantiasa jujur, ia akan ditulis di sisi Allah sebagai Shiddiq orang yang sangat jujur. Dan jauhilah dusta, karena dusta itu membawa kepada perbuatan fajir maksiat dan perbuatan fajir membawa ke neraka. Seseorang yang sering berdusta, akan di tulis di sisi Allah sebagai kadzab orang yang sangat pendusta” HR. Muslim no. 2607.Berbohong adalah dosa besar. Lebih lebih jika dilakukan terhadap orang tua, lebih besar lagi pelit untuk menafkahi merekaRasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabdaابْدَأْ بِنَفْسِكَ فَتَصَدَّقْ عَلَيْهَا ، فَإِنْ فَضَلَ شَيْءٌ فَلِأَهْلِكَ ، فَإِنْ فَضَلَ عَنْ أَهْلِكَ شَيْءٌ فَلِذِي قَرَابَتِكَ“Mulailah dari dirimu sendiri, engkau beri nafkah dirimu sendiri. Jika ada lebih maka untuk keluargamu. Jika ada lebih maka untuk kerabatmu” HR. Muslim orang tua adalah orang yang paling berhak dinafkahi setelah diri sendiri dan keluarga. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin menjelaskan bahwa seorang anak wajib menafkahi orang tuanya jika memenuhi dua syarat 1. Orang tua dalam keadaan miskin 2. Sang anak dalam keadaan mampu menafkahiJika dua kondisi ini tidak terpenuhi, maka tidak mengunjungi merekaRasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabdaأنَّ رجلًا زارَ أخًا لَهُ في قريةٍ أخرى ، فأرصدَ اللَّهُ لَهُ على مَدرجَتِهِ ملَكًا فلمَّا أتى عليهِ ، قالَ أينَ تريدُ ؟ قالَ أريدُ أخًا لي في هذِهِ القريةِ ، قالَ هل لَكَ عليهِ من نعمةٍ تربُّها ؟ قالَ لا ، غيرَ أنِّي أحببتُهُ في اللَّهِ عزَّ وجلَّ ، قالَ فإنِّي رسولُ اللَّهِ إليكَ ، بأنَّ اللَّهَ قد أحبَّكَ كما أحببتَهُ فيهِ“Pernah ada seseorang pergi mengunjungi saudaranya di daerah yang lain. Lalu Allah pun mengutus Malaikat kepadanya di tengah perjalanannya. Ketika mendatanginya, Malaikat tersebut bertanya “engkau mau kemana?”. Ia menjawab “aku ingin mengunjungi saudaraku di daerah ini”. Malaikat bertanya “apakah ada suatu keuntungan yang ingin engkau dapatkan darinya?”. Orang tadi mengatakan “tidak ada, kecuali karena aku mencintainya karena Allah Azza wa Jalla”. Maka malaikat mengatakan “sesungguhnya aku diutus oleh Allah kepadamu untuk mengabarkan bahwa Allah mencintaimu sebagaimana engkau mencintai saudaramu karena-Nya“ HR Muslim mengunjungi sesama Muslim sangat besar keutamaannya, lebih lagi jika yang dikunjungi adalah orang ingin meminta sesuatu kepada mereka, mintalah dengan lemah lembutRasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabdaلَا تُلْحِفُوا فِي الْمَسْأَلَةِ، فَوَاللهِ، لَا يَسْأَلُنِي أَحَدٌ مِنْكُمْ شَيْئًا، فَتُخْرِجَ لَهُ مَسْأَلَتُهُ مِنِّي شَيْئًا، وَأَنَا لَهُ كَارِهٌ، فَيُبَارَكَ لَهُ فِيمَا أَعْطَيْتُهُ“Jangan kalian memaksa jika meminta. Demi Allah, jika seseorang meminta kepadaku sesuatu, kemudian aku mengabulkan permintaannya tersebut dengan perasaan tidak senang, maka tidak ada keberkahan pada dirinya dan apa yang ia minta itu” HR. Muslim no. 1038.Meminta kepada orang lain dengan memaksa adalah akhlak yang buruk, lebih lagi jika yang diminta adalah orang orang tua dan istri bertikai maka berlaku adillahAllah Ta’ala berfirmanيَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلَّا تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” QS. Al Maidah 8.Bermusyarawahlah dengan mereka dalam urusan-urusanmuAjaklah orang tua untuk berdiskusi dalam masalah-masalahmu. Allah Ta’ala berfirmanوَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ“Bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan-urusanmu” QS. Al Imran 159.Berziarah kubur mereka dan sering-sering doakan merekaRasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabdaكنت نهيتكم عن زيارة القبور ألا فزوروها فإنها ترق القلب ، وتدمع العين ، وتذكر الآخرة ، ولا تقولوا هجرا“Dulu aku pernah melarang kalian untuk berziarah-kubur. Namun sekarang ketahuilah, hendaknya kalian berziarah kubur. Karena ia dapat melembutkan hati, membuat air mata berlinang, dan mengingatkan kalian akan akhirat namun jangan kalian mengatakan perkataan yang tidak layak qaulul hujr, ketika berziarah” HR. Al Haakim dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jaami’, 7584Semoga yang sedikit ini bermanfaat. Wabillahi at taufiiq was juga Siapa yang Menafkahi Orang Tua?—Penyusun Yulian PurnamaArtikel dari kitab Fiqhu at Ta’amul Ma’al Walidain, karya Syaikh Musthafa Al Adawi dan Kaifa Nurabbi Auladana karya Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu
  1. Логл ոψևնιደиτ
  2. Оηа δፌβοлоመ гωбысла
  3. ሾа ηеνω
ContohPidato Tentang Berbakti Kepada Orang Tua Maret 11, 2021 Posting Komentar Pidato adalah suatu kegiatan berupa ucapan dengan susunan yang baik untuk menyampaikan gagasan kepada orang banyak. Pidato bertujuan untuk mempengaruhi orang lain agar mengikuti kemauan atau maksud kita dengan suka rela. Pidato juga merupakan suatu kegiatan untuk Tidak berlebihan jika kita katakan bahwa akal sehat dan semua agama pasti setuju bahkan menganjurkan orang untuk berbuat baik dan berbakti kepada orang tuanya. Karena betapa besarnya jasa orang tua yang melahirkan, merawat dan mendidik seseorang hingga dewasa. Di dalam Islam, kedudukan berbakti kepada orang tua bukan hanya sekedar balas budi’, namun juga sebuah amalan mulia yang agung kedudukannya di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Perintah Berbakti Kepada Orang Tua Birrul walidain atau berbakti kepada orang tua adalah hal yang diperintahkan dalam agama. Oleh karena itu bagi seorang muslim, berbuat baik dan berbakti kepada orang tua bukan sekedar memenuhi tuntunan norma susila dan norma kesopanan, namun juga memenuhi norma agama, atau dengan kata lain dalam rangka menaati perintah Allah Ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam. Allah Ta’ala berfirman yang artinya “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua” QS. An Nisa 36. Perhatikanlah, dalam ayat ini Allah Ta’ala menggunakan bentuk kalimat perintah. Allah Ta’ala juga berfirman yang artinya “Katakanlah “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang tua..”QS. Al An’am 151. Dalam ayat ini juga digunakan bentuk kalimat perintah. Allah juga berfirman yang artinya “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya” QS. Al Isra 23. Di sini juga digunakan bentuk kalimat perintah. Birrul walidain juga diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Ketika beliau ditanya oleh Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu “Amal apa yang paling dicintaiAllah Azza Wa Jalla?”. Nabi bersabda “Shalat pada waktunya”. Ibnu Mas’ud bertanya lagi “Lalu apa lagi?”.Nabi menjawab “Lalu birrul walidain”. Ibnu Mas’ud bertanya lagi “Lalu apa lagi?”. Nabi menjawab “Jihad fi sabilillah”. Demikian yang beliau katakan, andai aku bertanya lagi, nampaknya beliau akan menambahkan lagi HR. Bukhari dan Muslim. Dengan demikian kita ketahui bahwa dalam Islam, birrul walidain bukan sekedar anjuran, namun perintah dari Allah dan Rasul-Nya, sehingga wajib hukumnya. Sebagaimana kaidah ushul fiqh, bahwa hukum asal dari perintah adalah wajib. Kedudukan Berbakti Kepada Orang Tua Sebagaimana telah kami sampaikan, berbakti kepada orang tua dalam agama kita yang mulia ini, memiliki kedudukan yang tinggi. Sehingga berbakti kepada orang tua bukanlah sekedar balas jasa, bukan pula sekedar kepantasan dan kesopanan. Poin-poin berikut dapat menggambarkan seberapa pentingnya birrul walidain bagi seorang muslim. [1] Perintah birrul walidain setelah perintah tauhid Kita tahu bersama inti dari Islam adalah tauhid, yaitu mempersembahkan segala bentuk ibadah hanya kepada Allah semata. Tauhid adalah yang pertama dan utama bagi seorang muslim. Dan dalam banyak ayat di dalam Al Qur’an, perintah untuk berbakti kepada orang tua disebutkan setelah perintah untuk bertauhid. Sebagaimana pada ayat-ayat yang telah disebutkan. Ini menunjukkan bahwa masalah birrul walidain adalah masalah yang sangat urgen, mendekati pentingnya tauhid bagi seorang muslim. [2] Lebih utama dari jihad fi sabililah Sebagaimana hadits Abdullah bin Mas’ud yang telah disebutkan. Juga hadits tentang seorang lelaki yang meminta izin kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam untuk pergi berjihad, beliau bersabda “Apakah orang tuamu masih hidup?”. Lelaki tadi menjawab “Iya”. Nabi bersabda “Kalau begitu datangilah kedunya dan berjihadlah dengan berbakti kepada mereka” HR. Bukhari dan Muslim. Namun para ulama memberi catatan, ini berlaku bagi jihad yang hukumnya fardhu kifayah. [3] Pintu surga Surga memiliki beberapa pintu, dan salah satunya adalah pintu birrul walidain. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Kedua orang tua itu adalah pintu surga yang paling tengah. Jika kalian mau memasukinya maka jagalah orang tua kalian. Jika kalian enggan memasukinya, silakan sia-siakan orang tua kalian” HR. Tirmidzi, ia berkata “hadits ini shahih” [4] Ridha Allah sejalan dengan ridha orang tua Ridha orang tua mendatangkan ridha Allah Ta’ala selama bukan dalam maksiat kepada Allah. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Ridha Allah bersama dengan ridha orang tua, murka Allah bersama dengan murka orang tua” HR. At Tirmidzi. Dinilai hasan oleh Al Albani [5] Durhaka kepada orang tua adalah dosa besar Betapa pentingnya birrul walidain, sampai-sampai durhaka kepada orang tua dianggap sebagai dosa besar di sisi Allah. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Maukah ku kabarkan kepada kalian dosa-dosa yang paling besar?” kemudian beliau menyebutkan beberapa hal, salah satunya adalah durhaka kepada orang tua HR. Bukhari dan Muslim [6] Lalai dari birrul walidain, mendapat laknat Allah Suatu ketika Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam naik mimbar lalu bersabda Amin, Amin, Amin’. Para sahabat bertanya “Kenapa engkau berkata demikian, wahai Rasulullah?” Kemudian beliau bersabda, “Baru saja Jibril berkata kepadaku Allah melaknat seorang hamba yang melewati Ramadhan tanpa mendapatkan ampunan’, maka kukatakan, Amin’, kemudian Jibril berkata lagi, Allah melaknat seorang hamba yang mengetahui kedua orang tuanya masih hidup, namun tidak membuat si anak masuk Jannah karena tidak berbakti kepada mereka berdua’, maka aku berkata Amin’. Kemudian Jibril berkata lagi. Allah melaknat seorang hamba yang tidak bershalawat ketika disebut namamu’, maka kukatakan, Amin”.” HR. Ahmad. Al A’zhami berkata Sanad hadits ini jayyid Kedudukan Ibu Setelah kita mengetahui betapa pentingnya berbakti kepada orang tua, maka ketahuilah bahwa diantara kedua orang tua, berbakti kepada ibu memiliki keutamaan dan urgensi yang lebih. Suatu ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ditanya “Wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak untuk aku perlakukan dengan baik?”. Nabi menjawab “Ibumu”. Lelaki tadi bertanya lagi “lalu siapa”. Nabi menjawab “Ibumu”. Lelaki tadi bertanya lagi “lalu siapa”. Nabi menjawab “Ibumu”. Lelaki tadi bertanya lagi “lalu siapa”. Nabi menjawab “Ayahmu” HR. Bukhari dan Muslim. Dalam riwayat Muslim, Nabi menjawab “Ibumu, lalu ayahmu, lalu saudara perempuanmu, lalu saudara laki-lakimu, lalu setelahnya, lalu setelahnya”. Ini semua menunjukkan kedudukan ibu lebih utama untuk ditunaikan haknya dan berbakti kepadanya. Ini juga menunjukkan bahwa sikap terbaik yang kita miliki, hendaknya ditampakkan kepada orang tua kita terutama kepada ibu. Kesalahan besar jika kita berakhlak baik kepada teman sejawat, atasan, atau rekan kerja namun berakhlak kurang baik terhadap orang tua. Bentuk-Bentuk Berbakti Kepada Orang Tua Sesuai namanya, birrul walidain, maka ia mencakup semua hal yang termasuk al birr kebaikan. Segala bentuk akhlak mulia terhadap orang tua, menjaga mereka, membantu mereka, menolong mereka, membimbing mereka, menasehati mereka jika salah, ini semua termasuk birrul walidain. Namun diantara semua kebaikan, ada beberapa yang lebih ditekankan dalam birrul walidain [1] Ta’at dan patuh Permintaan, perintah, panggilan dan perkataan orang tua hukum asalnya wajib dipatuhi selama dalam perkara yang ma’ruf tidak melanggar aturan agama. Sebagaimana kisah Juraij, seorang ahli ibadah. Suatu ketika Juraij sedang shalat sunnah, ibunya memanggilnya, namun ia tidak memenuhi panggilan ibunya. Hal ini terjadi sampai tiga kali. Hingga ibunya berdoa “Ya Allah jangan matikan ia sampai ia melihat wajah seorang pelacur”. Dan Allah mengabulkan doanya, Allah menakdirkan ia bertemu dengan pelacur yang diutus untuk menggodanya dan akhirnya membuat ia dituduh berzina HR. Bukhari. Dari kisah ini para ulama mengatakan bahwa menaati, memenuhi permintaan dan panggilan orang tua adalah wajib. [2] Bertutur kata yang baik dan lemah lembut Allah Ta’ala berfirman yang artinya “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia” QS. Al Isra 23 Para ulama mengatakan kata ah’ dalam ayat ini adalah contoh bentuk gangguan yang paling ringan. Dalam budaya kita contohnya seperti perkataan huh, aduh, dan semacamnya. Perkataan yang demikian itu teranggap sebagai bentuk durhaka kepada orang tua. Terlebih lagi yang berupa bentakan, atau bahkan celaan dan hinaan kepada orang tua. Wal’iyadzu billah.  [3] Tawadhu’ Seorang anak hendaknya merendahkan dirinya dihadapan orang tua, sekalipun ia orang terpandang atau orang yang memiliki kedudukan. Allah Ta’ala berfirman yang artinya “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”” QS. Al Isra 24 [4] Memberi nafkah harta bila orang tua miskin Orang tua hendaknya memiliki penghidupan sendiri dari hasil kerjanya. Namun bila ia miskin, ia memiliki hak dari harta anaknya untuk penghidupannya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Engkau dan hartamu adalah miliki ayahmu. Sesungguhnya makanan yang paling baik adalah yang merupakan hasil kerjamu. Dan sesungguhnya harta anak-anakmu juga adalah hasil kerjamu, maka makanlah darinya jangan ragu” HR. Ahmad dan Ibnu Majah, dinilai shahih oleh Al Albani. Para ulama menjelaskan hadits ini, bahwa bukan berarti harta anak menjadi milik ayah, namun seorang anak hendaknya tidak keluar dari pendapat ayahnya dalam penggunaan harta Fiqhut Ta’amul, 130 Demikian paparan yang singkat ini. Semoga menggugah hati kita bahwa selama ini salah satu kunci surga ada di dekat kita, yaitu orang tua kita sendiri. Semoga Allah menolong kita untuk menjadi anak yang berbakti kepada mereka dan mengumpulkan kita bersama mereka di surga-Nya. [Yulian Purnama,

Kalautidak kafir apa hukumnya orang yang mengatakan orang tua rosul kafir? Mohon pengkinclo ngannya,, JAWABAN: >> Mumu Bsa: firman Allah SWT : وَمَا كُنَّا Bahwasanya seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah " Ya, Rasulullah

Al-Qur’an sering memerintahkan manusia untuk berbakti kepada kedua orang tuanya. Bahkan Al-Qur’an memerintahkan umat manusia untuk memperlakukan kedua orang tua dengan baik meski keduanya berbeda agama dengan anaknya. Al-Imam Al-Hafizh Zakiyyuddin Abdul Azhim bin Abdul Qawiy Al-Mundziri dalam Kitab At-Targhib wat Tarhib minal Haditsis Syarif, [Beirut, Darul Fikr 1998 M/1418 H] Juz III, halaman 252 menghimpun sejumlah hadits berisi keutamaan berbakti kepada orang tua. Dalam sebuah hadits, Rasulullah menceritakan tiga orang Bani Israil yang terperangkap dalam sebuah gua yang tertutup batu. Mereka akhirnya selamat setelah masing-masing bertawasul dengan amal salehnya masing-masing, salah satunya bertawasul atas baktinya kepada orang tuanya yang lansia. Adapun berikut ini adalah sembilan hadits yang dikutip dari Kitab At-Tarhib wat Tarhib karya Al-Mundziri 1. Amal paling utama عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه سألتُ رسولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قلتُ يَا رسولَ الله أَيُّ العملِ أفضَلُ قال الصلاةُ على مِيْقاتِها قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ قال ثُمَّ بِرُّ الوالِدَيْنِ قلتُ ثُمَّ أَيٌّ قال الجِهادُ في سبيلِ اللهِ Artinya, “Dari sahabat Abdullah bin Mas’ud ra, ia bertanya kepada Rasulullah, Wahai Rasulullah, apakah amal paling utama?’ Shalat pada waktunya,’ jawab Rasul. Ia bertanya lagi, Lalu apa?’ Lalu berbakti kepada kedua orang tua,’ jawabnya. Ia lalu bertanya lagi, Kemudian apa?’ Jihad di jalan Allah,’ jawabnya,” HR Bukhari dan Muslim. 2. Jihad merawat kedua orang tua عن عَبْد اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم فَاسْتَأْذَنَهُ فِى الْجِهَادِ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَحَىٌّ وَالِدَاكَ؟ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ Artinya, “Dari sahabat Abdullah bin Amr bin Ash ra, seorang sahabat mendatangi Rasulullah saw lalu meminta izin untuk berjihad. Rasulullah saw bertanya, Apakah kedua orang tuamu masih hidup?’ Masih,’ jawabnya. Rasulullah saw mengatakan, Pada perawatan keduanya, berjihadlah,’” HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah. 3. Membahagiakan orang tua عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ جِئْتُ أُبَايِعُكَ عَلَى الْهِجْرَةِ وَتَرَكْتُ أَبَوَىَّ يَبْكِيَانِ فَقَالَ ارْجِعْ فَأَضْحِكْهُمَا كَمَا أَبْكَيْتَهُمَا Artinya, “Dari sahabat Abdullah bin Amr ra, ia bercerita, seorang sahabat mendatangi Rasulullah saw dan mengatakan, Aku datang kepadamu untuk berbaiat hijrah dan kutinggalkan kedua orangtuaku dalam keadaan menangis. Rasul menjawab, Pulanglah, buatlah keduanya tertawa sebagaimana kau membuat mereka menangis,’’” HR Abu Dawud. 4. Surga di bawah kaki orang tua عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ جَاهِمَةَ السُّلَمِيِّ، أَنَّ جَاهِمَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَتَى النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم، فَقَالَ إِنِّي أَرَدْتُ أَنْ أَغْزُوَ مَعَكَ وَجِئْتُ أَسْتَشِيرُكَ قَالَ هَلْ لَكَ مِنْ أُمٍّ؟ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَالْزَمْهَا، فَإِنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ رِجْلِهَا Artinya, “Dari Muawiyah bin Jahimah As-Sulami, Jahimah ra mendatangi Nabi Muhammad saw dan berkata, Aku ingin berperang bersamamu dan aku datang untuk meminta petunjukmu.’ Rasul bertanya, Apakah kamu mempunyai ibu?’ Ya,’ jawabnya. Lazimkanlah ibumu karena surga berada di bawah telapak kakinya,’” HR An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Al-Hakim. 5. Orang tua sebagai pintu surga عن أبي الدرداء رضي الله عنه أنَّ رجلاً أتاه، فقال إِنَّ لِي امرأةً، وإِنَّ أمِّي تَأْمُرُنِي بِطَلَاقِها، فقال له أبو الدرداء سمعتُ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم يقول الوالِدُ أوسَطُ أبوابِ الجَنَّةِ، فإِنْ شِئْتَ فأضِعْ ذلِكَ البَابَ أو احْفَظْهُ Artinya, “Dari sahabat Abu Darda ra, seseorang mendatanginya dan berkata, Aku mempunyai seorang istri, tetapi ibuku memintaku untuk menceraikannya.’ Abu Darda ra berkata, Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Jika mau, kau boleh menyia-nyiakan pintu tersebut atau kau boleh merawatnya,’’” HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah. 6. Obat panjang umur dan tambah rezeki عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُمَدَّ فِي عُمْرِهِ، وَيُزَادَ فِي رِزْقِهِ، فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ، وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ Artinya, “Dari sahabat Anas bin Malik ra, Rasulullah bersabda, Siapa saja yang ingin dipanjangkan umurnya dan bertambah rezekinya, hendaklah ia berbakti kepada kedua orang tuanya dan menyambung silaturahim,’” HR Ahmad. 7. Merawat orang tua sebagai jalan menuju surga عن أبي هريرة رضي الله عنه قال سمعتُ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم يقول رَغِمَ أنْفُهُ، رَغِمَ أنْفُهُ، رَغِمَ أنْفُهُ قيل مَنْ يا رسولَ اللهِ؟ قال مَنْ أدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدُهُما أَوْ كِلَاهما ثمَّ لَمْ يَدْخُلِ الجَنَّةَ Artinya, “Dari sahabat Abu Hurairah ra, ia mendengar Rasulullah saw bersabda, Celakalah seseorang, celakalah, dan celakalah.’ Sahabat bertanya, Siapa ya Rasul?’ Rasul menjawab, Orang yang mendapati kedua orang tuanya menua baik salah satu maupun keduanya, lalu ia tidak masuk ke surga,’”HR Muslim. 8. Ridha Allah bergantung pada restu orang tua وَعَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ رِضَا اَللَّهِ فِي رِضَا اَلْوَالِدَيْنِ وَسَخَطُ اَللَّهِ فِي سَخَطِ اَلْوَالِدَيْنِ أَخْرَجَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ وَالْحَاكِمُ. Artinya, “Dari sahabat Abdullah bin Umar ra, dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda, Ridha Allah berada pada ridha kedua orang tua. Sedangkan murka-Nya berada pada murka keduanya,’” HR At-Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim. 9. Jalan menghubungi kedua orang tua yang telah meninggal عن أبي بردة قال قَدِمْتُ المَدينَةَ فأَتَانِي عبدُ اللهِ بنُ عمَرَ فقال أَتَدْرِي لِمَ أَتَيْتُكَ قال قُلْتُ لَا قال سَمِعْتُ رسولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يقول مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَصِلَ أَبَاهُ فِي قَبْرِهِ فَلْيَصِلْ إِخْوَانَ أَبِيْهِ بَعْدَهُ وَإِنَّهُ كَانَ بَيْنَ أَبِي عُمَرَ وَبَيْنَ أَبِيْكَ إِخَاءٌ وَوُدٌّ فَأَحْبَبْتُ أَنْ أَصِلَ ذَاكَ Artinya, “Dari sahabat Abu Burdah ra, ia bercerita, suatu hari ia mengunjungi Madinah. Abdullah bin Umar menemuiku,’ kata Abu Burdah. Tahukah kamu, mengapa aku menemuimu?’ Tidak,’ jawab Abu Burdah. Abdullah bin Umar mengatakan, Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, Siapa yang ingin menghubungi ayahnya di alam kuburnya, hendaklah ia menyambung persahabatan dengan teman ayahnya sepeninggalnya.’ Sungguh, antara ayahku Umar dan ayahmu terdapat hubungan persahabatan yang hangat. Kini aku ingin menyambungnya,’” HR Ibnu Hibban. Demikian sembilan hadits perihal keutamaan berbakti kepada orang tua yang dikutip dari Kitab At-Targhib wat Tarhib karya Al-Mundziri. Wallahu a’lam. Alhafiz Kurniawan

Foto Freepik. Alasan mengapa kita harus berbakti kepada orang tua selanjutnya yaitu karena mereka sudah membesarkan dan mendidik kita dari kecil hingga dewasa. Ibu mengandung, merawat, dan mendidik buah hatinya dengan penuh kesabaran. Sementara ayah selalu semangat bekerja untuk memenuhi segala kebutuhan tanpa kenal lelah.
Hai, Sobat Guru Penyemangat, sudahkah kita membahagiakan Ibu di hari yang bahagia ini?Semoga sudah dan senantiasa berusaha untuk menyenangkan Mama, ya. Soalnya itulah salah satu kewajiban terbesar kita sebagai seorang banyak dalil yang menerangkan bahwa berbakti kepada kedua orang tua adalah jalan utama menuju ridho Allah dan sebaliknya, durhaka kepada Ibu termasuk kepada salah satu dosa besar. Hemm. Jangan sampai kita terjerumus ke dalamnya, Sobatku, kali ini bakal menyajikan contoh karangan dengan tema Hari karangan tentang Hari Ibu berikut ditulis singkat dan menerangkan pesan bahwa membahagiakan Mama tidak harus dengan langsung disimak saja yaKarangan Menyambut Hari Ibu Tahun 2021Tanggal 22 Desember tahun 2021 baru saja tiba. Aku lihat di berbagai beranda media sosial dan story WhatsApp begitu ramai postingan bertema yang berkirim video ucapan Hari Ibu, ada yang memosting stiker dan kartu ucapan Hari Ibu, dan ada pula yang memamerkan foto sedang menyuapi sepotong kue kepada mengharukan sekaligus menyenangkan saat kita melihat keceriaan di wajah Ibu dan saja, pada era saat sekarang ini, kedekatan antara anak dan bundanya belum tentu bisa diwujudkan oleh seluruh keluarga baik itu di Indonesia maupun di seluruh sekali, semua gara-gara pandemi corona yang sempat menghantui dan merajalela di bumi demikian, menyambut Hari Ibu sebagai salah satu peringatan Hari Besar Nasional menjadi tangan dan keseruan tersendiri bagiku maupun bagi kita sebagai seorang ingin sibuk membuat kartu ucapan atau bersikeras menabung agar bisa membeli buket dan kue Hari Ibu, melainkan kita akan lebih sibuk menata hati dan kepekaan sosial untuk bisa lebih berbakti kepada tidaklah cukup bila kita membahagiakan Ibu hanya di Hari Ibu Nasional saja. Ketika 22 Desember sudah berlalu, masa iya perilaku taat kita kepada kedua orang tua juga berlalu dan selesai begitu saja?Sungguh jahat bilanya seperti itu. Maka darinya banyak pihak menyuarakan sikap tidak setuju bila diadakan Hari Ibu, karena pada dasarnya kegiatan membahagiakan Bunda itu wajib dilakukan setiap Baca Contoh Pidato Singkat Tentang Hari IbuTanpa perlu menunggu datangnya hari Ibu, kita sebagai anak memang sudah diwajibkan untuk hormat, patuh, taat, serta berbakti kepada Ibu. Soalnya, ridho Allah bergantung kepada ridho kedua orang tua. Dengan demikian, jangan sampai kita menyakiti hati dan perasaan dalam menyambut Hari Ibu yang jatuh setiap tanggal 22 Desember, kita tidak perlu terlampau semringah, berfoya-foya, atau bahkan pamer keceriaan yang Ibu bisa kita jadikan momentum untuk menata kembali hati dan diri, yaitu tentang sejauh mana kita peduli dan berbakti kepada Ibu. Jangan-jangan kita masih sering berkata “Ah” dan membantah setiap nasihat dari kita semua, mudah-mudahan Hari Ibu bisa menjadi landasan pacu bagi tiap-tiap diri untuk lebih sayang dan cinta kepada Ibu. Manfaatkanlah waktu sempat dan waktu sempit untuk berbakti Tentang Hari Ibu SingkatKetika Hari Ibu tiba, aku jadi teringat dengan perjuangan dan pengorbanan Ibuku. Memang benar bahwa peringatan Hari Ibu hanya dirayakan pada tanggal 22 Desember di setiap tahunnya, tapi bila kita cermati lebih detail kenyataannya Ibu berjuang dan berkorban setiap ketika berangkat sekolah, beberapa kali aku bertemu dengan tukang sapu jalan yang juga seorang Ibu. Karena jalanan pukul WIB sudah bersih, aku meyakini bahwa tukang sapu tersebut sudah stand by dan bekerja seusai siapa? Demi siapa lagi kalau bukan demi anaknya, demi masa depan buah hati yang paling ia sayang di dunia beberapa dari kita di sini, pukul WIB saja masih ada yang belum bangun. Itu pun kadang bangunnya dipaksa oleh Mama, dan sambil merajuk dan bentak-bentak pula.“Ah, nantilah, Ma, aku masih ngantuk!” dan segenap omelan Baca Contoh Susunan Acara dan Teks MC Kegiatan Hari IbuSeketika bangun, eh ternyata di meja makan sudah disiapkan sarapan. Entah itu nasi goreng dengan lauk telur mata sapi, roti beserta selai, atau ada pula segelas sebelum kita berangkat sekolah, Ibu sudah jauh-jauh waktu menyiapkan bekal untuk kita konsumsi pada jam selesai sampai di sana, Ibunda tersayang tidak lupa memberikan kita uang kita renungkan kembali, rasanya diri ini kurang bersyukur atas kehadiran Ibu. Di luar sana, banyak sekali anak-anak seusia kita yang sudah sejak lama tidak memiliki yakin mereka semua begitu mendambakan kasih sayang seorang Mama. Sesekali mereka barangkali iri dengan anak-anak lain yang dipeluk oleh Mama, diantar ke sekolah oleh Mama, atau diajak jalan-jalan kepada demikian, secarik hal sederhana yang bisa aku sampaikan pada momentum Hari Ibu kali ini ialah tentang pentingnya seorang anak untuk bersyukur itu banyak. Beberapa dari kita ada yang rela menyempatkan diri menulis puisi untuk Ibu, membelikan buket, kue, hingga segenap kado istimewa semua itu sah-sah saja. Tapi yang menjadi masalah ialah ketika seorang anak hanya menjalin kedekatan lebih kepada Ibunya hanya di Hari Ibu 22 Desember jahat sekali. Masa dengan malaikat pelindung sendiri sayangnya hanya setahun sekali. Rasa-rasanya kita sebagai anak sangat sedikit dari itulah, cara bersyukur kepada Allah atas kehadiran Ibu sebaiknya kita tempuh dengan terus berjuang meninggikan kebaktian dan ketaatan kepada kita bahagiakan Ibu di masa-masa tuanya, sebelum semuanya terlambat dan kita akan menyesal pada akhirnya.***Nah, demikianlah tadi segenap sajian Guru Penyemangat mengenai karangan tentang Hari Ibu yang singkat beserta segenap harapan dan pesan-pesan untuk seorang bermanfaat,

Sangatmungkin orang-orang bertobat dari bangsa-bangsa lain yang disebut pada ayat 22 sedang berkumpul di bawah panji-panji salib. Mereka dengan penuh kasih dan kesabaran menunjukkan kepeduliannya kepada bangsa Yahudi sebagai sesama umat seagama mereka. Bahkan para raja bangsa-bangsa lain akan datang oleh karena kuasa.

Bersilaturrahimdan berbuat baik kepada orang tua merupakan ajaran yang menjadi ketetapan Kitabullah Al-Qur'an dan Al-Hadits. Allah Ta'ala berfirman: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah. BERBAKTI KEPADA ORANG TUA. elfira koto.
KEWAJIBANBERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG-TUA . Sesungguhnya kewajiban berbakti kepada kedua orang tua itu telah dinyatakan dalam al-Qur'ān. Al-Hadits dan kesepakatan para 'ulamā'. Di antaranya firman Allah di dalam al-Qur'ān:
BirrulWalidain (Arab: بر الوالدين) adalah bagian dalam etika Islam yang menunjukan kepada tindakan berbakti (berbuat baik) kepada kedua orang tua. Yang mana berbakti kepada orang tua ini hukumnya fardhu (wajib) ain bagi setiap Muslim, meskipun seandainya kedua orang tuanya adalah non muslim.
BdMNKxo.